Ramalan Jayabaya Tentang Zaman Edan, Banyak Anak Melawan Ibu (Foto Ilustrasi: Istimewa)
RAMALAN Jayabaya menyebut akan banyak orang lupa keluarganya sendiri di akhir zaman. Interaksi lupa keluarga ini baik dari ayah lupa anaknya, maupun dari anak yang melawan ibu, hingga menantang ayahnya sendiri.
Pada Ramalan Jayabaya disebutkan ada tiga poin perihal ramalan konon Prabu Jayabaya mulai dari kalimat 'Akeh Bapak Lali Anak' atau banyak ayah lupa anak, 'akeh anak wani ngelawan ibu' atau artinya banyak anak yang bermain melawan ibu, dan satu kalimat ramalan Jayabaya yakni 'Nantang Bapak' yang berarti menantang bapak di zaman akhir yang disebut zaman edan.
Ramalan mengenai banyak ayah lupa anaknya misalnya sudah diramalkan oleh Jayabaya sejak lama dalam Serat Jayabaya, buku ramalan yang tersohor itu. Pesan dari ramalan ini yakni adanya pergaulan bebas yang terjadi di era modern.
Jayabaya memang sudah meramalkan sejak dahulu, akan datang suatu masa di bumi nusantara yang dimaksdukan Indonesia, di mana para pemuda dan pemudinya terjerumus ke dalam pergaulan bebas, ditandai banyak ayah lupa anak, sebagaimana dikutip dari buku "Misteri Ramalan Jayabaya : Siapa Pemimpin Selanjutnya di Negeri Ini?", dari Petir Abimanyu.
Hal ini mengakibatkan banyak anak lahir tanpa ayah, termasuk banyaknya praktik aborsi, angka bunuh diri bagi wanita karena hamil di luar nikah, penyakit HIV Aids, yang bertebaran di mana-mana, hingga pemerkosaan yang marak terjadi.
Jayabaya juga meramalkan bagaimana banyaknya anak di nusantara atau Indonesia saat ini yang banyak menantang ibunya sendiri. Agaknya cerita Malin Kundang di Sumatera Barat itu bisa menjadi gambaran bagaimana, anak yang melawan ibunya hingga dikutuk menjadi batu.
Sejak dahulu, Jayabaya sudah meramalkan bahwa kelak akan banyak anak berani melawan ibunya. Makna lain dari ibu ini juga bisa pada melawan Ibu Pertiwi, artinya ramalan ini diartikan sebagai perlawanan rakyat terhadap negara. Contohnya, demonstrasi massa yang menuntut lengsernya presiden, seperti kasus reformasi 1998. Itulah relevansi dari ramalan Jayabaya, "banyak anak berani melawan ibu".
Nantang bapak sendiri ada yang ditafsirkan ramalan Jayabaya itu sebagai menantang bapak bangsa. Tapi ada makna bapak secara biologis bahwa itu merupakan ayah kandung, atau dapat diartikan juga sebagai bapak bangsa, guru, pendidik, atau orang yang menurunkan ilmu.