JAKARTA - Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam dan merupakan bulan yang mengawali tahun Hijriyah. Dilansir dari NU Online, bulan Muharram termasuk ke dalam arba’atun hurum empat bulan suci selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab—yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah sebagai berikut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرعِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ...
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram …" (QS. At-Taubah: 36).
Sebagai bulan suci Islam, Bulan Muharram memiliki keistimewaan tersendiri, khususnya pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Pada tanggal ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Puasa yang dikenal dengan Puasa Tasu’a dan Asyura karena keutamaannya yang besar.
Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama RI menetapkan 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.
Maka dari itu, tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram jatuh pada:
- 9 Muharram: Sabtu, 5 Juli 2025.
- 10 Muharram : Minggu, 6 Juli 2025.
Anjuran untuk menjalankan puasa Tasu’a dan Asyura disampaikan dalam hadis Imam Muslim dari Ibnu Abbas RA, sebagaimana dikutip ari laman resmi MUI Digital:
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Saat Rasulullah SAW berpuasa pada hari 'Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Maka Rasulullah SAW bersabda, "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharam)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, karena Rasulullah SAW wafat." (HR Muslim)