Daftar support system yang harus terpenuhi untuk ibu setelah melahirkan. (Foto: Rawpixel.com/Freepik)
MENJADI ibu untuk pertama kalinya adalah pengalaman yang luar biasa dan penuh kebahagiaan. Namun, di balik momen indah tersebut, banyak ibu baru menghadapi tantangan fisik dan emosional yang tidak terduga.
Lizzie Conrath, seorang terapis fisik anak yang juga ibu dari tiga anak membagikan pengalamannya. Setelah melahirkan anak pertamanya, Lizzie mengalami kelelahan ekstrem, nyeri sendi di bagian penghubung tulang belakang dan panggul atau sakroiliaka (SI), serta tekanan emosional yang berat.
Meskipun memiliki latar belakang medis, ia merasa kurang mendapatkan dukungan yang memadai dari tenaga kesehatan. Lizzie menceritakan bahwa meskipun didukung oleh keluarga dan teman-teman, ia tetap merasa kesulitan menghadapi nyeri fisik dan tekanan emosional.
Permintaan untuk terapi fisik awalnya ditolak oleh dokternya, yang menganggap rasa sakit tersebut sebagai hal normal bagi ibu baru. Selain itu, meskipun memiliki riwayat depresi dan kecemasan, ia tidak mendapatkan skrining atau rujukan ke profesional kesehatan mental selama pemeriksaan pasca melahirkan.
Pengalaman Lizzie menekankan pentingnya memiliki support system yang solid bagi ibu baru. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil, menutup Workingmomkind, Kamis (22/5/2025).
Dukungan Fisik
1. Konsultasi dengan Terapis Fisik Kesehatan Wanita
Carilah terapis fisik spesialis kesehatan wanita di daerah Anda, dan diskusikan dengan dokter kandungan tentang kemungkinan memerlukan rujukan setelah melahirkan.
Beberapa alasan untuk mencari evaluasi terapis fisik meliputi nyeri tulang atau otot yang berlanjut beberapa minggu, bulan, atau bahkan hari setelah melahirkan, kelemahan atau pemisahan otot perut yang berkelanjutan, dan tingkat inkontinensia urine (tidak bisa menahan buang air kecil).
2. Prioritaskan Tidur
Tidurlah saat bayi tidur! Meskipun sulit, banyak tugas lain seringkali bisa ditunda. Jika tidur siang bukan gaya Anda, cobalah untuk mengangkat kaki sambil menonton TV, mendengarkan podcast, atau membaca buku. Jika memungkinkan, mintalah pasangan Anda membantu dengan menyediakan makan malam hari.
3. Delegasikan Tugas Rumah Tangga
Serahkan tugas rumah tangga seperti membersihkan dan mencuci pakaian kepada pasangan, orang tua, atau teman. Jangan ragu meminta bantuan ketika teman bertanya, "Apa yang kamu butuhkan?"
4. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri
Jika Anda memiliki anak yang lebih besar atau merasa nyaman meninggalkan bayi Anda dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya, berikan diri Anda waktu me time. Terutama jika pasangan Anda kembali bekerja, bisa sangat membantu untuk benar-benar bebas tugas, meskipun hanya sebentar.