Kisah Raja Mataram Bertempur dengan Adiknya Usai Bantaiamp;nbsp;Sejumlah Pejabat Istana

8 hours ago 3

Kisah Raja Mataram Bertempur dengan Adiknya Usai Bantai Sejumlah Pejabat Istana

Kisah Raja Mataram Bertempur dengan Adiknya Usai Bantai Sejumlah Pejabat Istana

JAKARTA - Sultan Amangkurat I konon memerintah di Mataram dengan cukup kejam. Telah banyak orang yang terpaksa dihukum mati atau dibunuh konon hanya karena berselisih paham dengannya.

Sifat Sultan Amangkurat I yang memimpin Mataram dengan sewenang-wenang konon sudah banyak memakan korban. Beberapa pihak banyak yang berselisih paham dengan sang Sultan Mataram ini.

Keresahan pun muncul di masyarakat, tak terkecuali pada adik tirinya sendiri bernama Pangeran Alit. Apalagi ada beberapa abdi atau pengikut Pangeran Alit, yang ditangka, disiksa, hingga dibunuh, oleh Sultan Amangkurat I. Konon agar selamat, ia harus menyebutkan, beberapa pemuka agama ke raja.

Namun konon mereka tetap saja dihabisi nyawanya sebagaimana dikutip dari "Disintegrasi Mataram : Dibawah Mangkurat I", dari H.J. De Graaf. Pangeran Alit pun meradang dan tak lagi mampu menahan diri dengan kesewenang-wenangan kakaknya.

Alhasil peperangan antara Sultan Amangkurat I dan Pangeran Alit tak terelakkan lagi. Pangeran Alit lantas membawa 50 sampai 60 orang dari abdi dan pasukannya yang berjumlah 300 orang itu, sebagaimana catatan dari Van Goens utusan Belanda.

Ia bertekad bulat untuk mengakhiri nyawa sang Raja Mataram itu dalam "pertarungan berdarah penghabisan". Konon pertarungan ini ditentukan di du hari tepat yakni Senin atau Kamis. Tatkala raja berkenan memberi audiensi dan banyak rakyat turut hadir. Pangeran Alit pun berkuda pergi ke alun-alun.

Tetapi atas perintah Raja, para pengawal Mataram dengan cepat dapat membunuh para pengiring Pangeran Alit. Pangeran itu sendiri tidak diapa-apakan bahkan kudanya pun tidak terluka. Namun, 20 pengawal raja itu membiarkan diri mereka jadi korban keris panjang Pangeran Alit.

Dengan janji akan diberi pengampunan serta kesetiaan, pemuda nekat itu tidak dapat dibujuk agar menghentikan serangannya. Oleh karena itu, Sultan Amangkurat I memerintahkan agar membunuh kuda Pangeran Alit terlebih dahulu. Hal yang akhirnya segera dilaksanakan para pengawal raja itu.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |