Dian AF
, Jurnalis-Jum'at, 15 Agustus 2025 |20:54 WIB
Mengapa Paskibraka, Pengibar Bendera, dan Pembawa Baki Diumumkan 17 Agustus Pagi? Ini Alasannya (Foto: Okezone)
JAKARTA - Setiap tahunnya, pada pagi hari 17 Agustus, Indonesia menyaksikan serangkaian acara yang sangat penting untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Di antara momen yang paling ditunggu adalah pengumuman siapa yang terpilih sebagai anggota Paskibraka, pengibar bendera, dan pembawa baki.
Proses ini tidak hanya terkait dengan pemilihan yang ketat, tetapi juga memiliki makna mendalam yang berhubungan dengan semangat nasionalisme dan rasa tanggung jawab. Lantas, mengapa pengumuman ini selalu dilakukan pada pagi 17 Agustus?
Makna Dibalik Pengumuman Paskibraka, Pengibar Bendera, dan Pembawa Baki
Pengumuman Paskibraka, pengibar bendera, dan pembawa baki pada pagi 17 Agustus memiliki simbolisme yang sangat penting. Tidak hanya sekadar menentukan siapa yang akan memegang peran besar dalam upacara, namun juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah diraih.
Mengutip pernyataan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rima Agristina, keputusan ini dilakukan "agar semua adik-adik tidak dibebani dengan segala macam pesan bahwa mereka harus menjadi pembawa baki, pengibar, atau pembentang." Selama pemusatan latihan, setiap peserta mendapat pelatihan sama, sehingga yang diutamakan adalah kekompakan dan kesiapan ditempatkan pada posisi apapun.
Alasan Tradisional dan Psikologis di Balik Pengumuman Pagi
Mengapa pengumuman dilakukan pada pagi hari saat upacara kemerdekaan? Ternyata, ada alasan tradisional dan psikologis yang melatarbelakanginya. Pagi hari dianggap sebagai waktu yang paling tepat karena memberikan suasana yang tenang dan penuh semangat untuk memulai hari besar ini. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan tidak terlepas dari makna spiritual yang terkandung di dalamnya.
Pengumuman pagi hari juga memberi kesempatan kepada para peserta untuk berfokus pada tugas mereka, tanpa adanya gangguan dari kegiatan lainnya yang biasanya berlangsung sepanjang hari. Mereka bisa memusatkan perhatian pada upacara, tanpa terburu-buru atau merasa tertekan oleh suasana yang lebih riuh.
