Menko Airlangga Temui Wakil PM, Ini Daftar Kerja Sama RI-Singapura (Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD hari kedua di Paris, Prancis, Rabu (4/6/2025).
Airlangga optimistis di bawah kepemimpinan Gan Kim Yong sektor perdagangan dan industri Singapura akan terus berkembang dan berkontribusi pada penguatan kerja sama ekonomi kawasan. Pertemuan bilateral tersebut di antaranya membahas berbagai capaian dalam kerangka Indonesia-Singapore Six Working Groups (6WG).
Airlangga menyoroti kemajuan signifikan dalam berbagai kelompok kerja, di antaranya pengembangan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK) yang menunjukkan peningkatan minat investasi, terutama di sektor digital dan data.
“Salah satu pencapaian penting adalah penjualan seluruh lahan pusat data di Nongsa Digital Park dengan total investasi mencapai USD28 juta hingga April 2025. Komitmen BW Digital terhadap proyek berkapasitas 80 MW di kawasan tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap infrastruktur digital Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangannya.
Kerja sama investasi juga terus diperkuat di berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, jasa industri, transisi energi, kesehatan, dan fasilitasi investasi. Di bidang ketenagakerjaan, kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia juga mengalami kemajuan, termasuk melalui kelanjutan program Tech X dan kemitraan antarperguruan tinggi.
Sementara itu, kerja sama sektor transportasi menunjukkan hasil nyata melalui perluasan konektivitas udara, seperti pengoperasian Scoot Airlines di Bandara Kertajati, serta pembukaan rute langsung ke Padang dan Labuan Bajo.
Di sektor agribisnis, kedua negara melanjutkan kolaborasi pengadaan produk perikanan dan penyelesaian teknis sertifikasi elektronik. Kerja sama pariwisata pun semakin erat dengan promosi destinasi bersama ke pasar Eropa dan pembahasan peningkatan aksesibilitas ke destinasi wisata seperti Labuan Bajo dan Belitung.