Naik Gunung Lawu Tanpa Mampir ke Warung Mbok Yem, Ini Beberapa Tips untuk Pendaki

8 hours ago 2

Naik Gunung Lawu Tanpa Mampir ke Warung Mbok Yem, Ini Beberapa Tips untuk Pendaki

Naik Gunung Lawu Tanpa Mampir ke Warung Mbok Yem, Ini Beberapa Tips untuk Pendaki, (Foto: Dok)

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari dunia pendakian Indonesia. Wakiyem, yang lebih dikenal sebagai Mbok Yem, pemilik warung legendaris di puncak Gunung Lawu meninggal dunia pada Rabu, 23 April 2025. 

Mbok Yem meninggal dunia di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur. 

Mbok Yem dikenal sebagai penjaga satu-satunya warung di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut, tepatnya di kawasan Hargo Dalem, dekat puncak Gunung Lawu. 

Sejak tahun 1980-an, ia telah melayani para pendaki dengan menyediakan makanan hangat seperti nasi pecel, mi instan, dan soto ayam. 

Warungnya bukan sekadar tempat makan, tetapi juga menjadi tempat beristirahat dan mencari kehangatan bagi pendaki yang lelah dan kedinginan. 

Kisah Gunung Lawu tanpa Mbok Yem sering dijadikan bahan perbincangan karena Mbok Yem dianggap sebagai “penjaga spiritual” warung tertinggi di Gunung Lawu dan sosok yang melegenda di kalangan pendaki. 

Mengangkat kisah Gunung Lawu tanpa kehadiran Mbok Yem menimbulkan nuansa yang berbeda, seolah ada sesuatu yang hilang secara spiritual dan budaya.

Jika kita bayangkan Gunung Lawu tanpa Mbok Yem, maka:

1. Warung legendaris di puncak tidak ada

Biasanya, pendaki disambut oleh warung sederhana Mbok Yem di dekat puncak Hargo Dalem. Tanpanya, pengalaman mendaki akan terasa lebih sepi dan minim interaksi manusia.

2. Hilangnya “penjaga gerbang spiritual”

Mbok Yem dipercaya banyak pendaki sebagai sosok penjaga yang memahami energi mistis Gunung Lawu. Tanpa beliau, rasa aman dan aura spiritual Gunung Lawu bisa terasa berbeda.

3. Cerita dan mitos turun-temurun jadi terputus

Mbok Yem sering menjadi sumber cerita rakyat, legenda, dan wejangan bagi pendaki. Tanpanya, pengetahuan lokal dan kisah-kisah keramat Gunung Lawu bisa hilang atau terlupakan.

4. Simbol keteguhan dan kesetiaan hilang

Sosok beliau juga melambangkan ketekunan dan pengabdian luar biasa. Kehidupan sederhana namun penuh makna di puncak gunung adalah inspirasi banyak orang.

Jadi, membayangkan Gunung Lawu tanpa Mbok Yem bukan hanya soal kehilangan satu warung, melainkan kehilangan roh budaya dan spiritual yang sudah melekat puluhan tahun di kalangan pendaki.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |