Pembunuhan Massal Pemberontak Kerajaan Mataram, Wanita dan Anak Turut Jadi Korbanamp;nbsp;

8 hours ago 7

Pembunuhan Massal Pemberontak Kerajaan Mataram, Wanita dan Anak Turut Jadi Korban 

Pembunuhan Massal Pemberontak Kerajaan Mataram, Wanita dan Anak Turut Jadi Korban (Foto : Istimewa)

SULTAN Mataram konon pernah memerintahkan pembunuhan massal ke anak dan wanita. Saat itu Mataram dipimpin oleh Sultan Amangkurat I. Kisah ini dicatat oleh utusan Belanda bernama Van Goens pada tahun 1647. 

Pada catatannya Van Goens menuliskan, pemerintahan Sultan Amangkurat I memiliki rasa benci ke Tumenggung Wiraguna. Apalagi saat itu setelah pelantikan Raja Mataram menaikkan kedudukan Tumenggung Wiraguna, dan para abdi-abdinya, dengan lebih muda.

Tumenggung itu memandang tindakan ini sebagai suatu tindakan sebagai suatu anugerah dari raja. Sementara pada kenyataannya Sunan menggerogoti kekuasaan tumenggung, dengan melemparkan keluar penasihat-penasihatnya yang terbaik. 

Akhirnya Raja pada tahun 1647 memperoleh kesempatan baik untuk melaksanakan rencananya yang sudah lama tersimpan dalam hatinya. Dikutip dari "Disintegrasi Mataram : Di bawah Mangkurat I", tulisan H.J. De Graaf, ketika Blambangan diserbu oleh orang-orang Bali, sejumlah orang Jawa terbunuh. 

Sultan Amangkurat I berpura-pura marah besar, memutuskan untuk pergi sendiri ke sana. Tetapi abdi-abdinya yang terdekat, yang tahu tentang rencananya itu, mencegahnya dan mengusulkan supaya mengirimkan Tumenggung Wiraguna saja.

Tetapi pejabat tinggi ini tidak kembali lagi karena orang-orang yang mengkhianatinya. Ia lantas membunuh orang-orang itu, dengan alasan karena ia tidak secara harfiah melaksanakan perintah Raja.

Dalih tersebut pula, konon membuat seluruh keluarga pun turut menjadi korban pembunuhan di Mataram. Pada halaman-halaman 202, 220, 221 dan 238 pada catatannya Van Goens membenarkan berita tentang pembunuhan itu, dan pada halaman 249 bahkan ia menyebutkan pembunuhnya, yakni Kiai Ngabei Wirapatra, orang kesayangan terdekat Raja Mataram.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |