Perkuat Ketahanan Pangan hingga MBG, RI Punya Ekosistem Beras Biofortifikasi

5 hours ago 3

Perkuat Ketahanan Pangan hingga MBG, RI Punya Ekosistem Beras Biofortifikasi

Perkuat Ketahanan Pangan hingga MBG, RI Punya Ekosistem Beras Biofortifikasi (Foto: Okezone)

JAKARTA - Indonesia mempunyai ekosistem beras biofortifikasi berskala industri. Hal ini menjadi yang pertama di Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilisasi harga hingga memperbaiki gizi masyarakat.

Fokus pada pengembangan beras biofortifikasi menjadi bagian penting dalam strategi nasional untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

"Beras biofortifikasi merupakan solusi strategis untuk mengatasi hidden hunger dalam skala besar. Kita tidak lagi hanya menangani kekurangan gizi, tetapi mulai mencegahnya langsung dari sumber pangan utama,” ujar Guru Besar Ilmu Gizi dan Pangan di IPB University Evy Damayanthi di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

1. Ekosistem Beras Biofortifikasi 

Ekosistem beras biofortifikasi dikembangkan oleh Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur Sistem Gizi Nasional di Badan Gizi Nasional (BGN)  Nurjaeni menekankan relevansi inisiatif ini dengan rencana jangka panjang peningkatan status gizi masyarakat. 

"Penguatan gizi dimulai dari lahan pertanian,” ujarnya. 

Beras biofortifikasi menawarkan pendekatan berbasis pangan untuk mengurangi kekurangan zat gizi mikro, serta sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis dan target nasional penurunan stunting. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi di hulu dapat mendukung hilirisasi.

2. Ketahanan Gizi

Inti dari inisiatif ini adalah budidaya varietas padi biofortifikasi yang diperkaya dengan zat besi (Fe) dan zinc (Zn), dua mikronutrien penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. Pada tahap awal, ekosistem ini diuji di lahan seluas 5 hektar menggunakan varietas Nutrizinc, yang memiliki kandungan zat besi dan zinc 25–50% lebih tinggi dibandingkan padi biasa.

Meski Nutrizinc telah menunjukkan hasil gizi yang tinggi, di tahap selanjutnya ekosistem ini memperkenalkan varietas benih yang telah disempurnakan seperti IPB 9G dan IPB 15S, sekaligus menjajaki varietas padi biofortifikasi lainnya dengan kandungan gizi tinggi. Varietas-varietas ini menggabungkan kandungan mikronutrien yang tinggi dengan hasil panen yang lebih baik, sehingga lebih cocok untuk diperluas adopsinya di lapangan.

“Di sinilah peran penting pemuliaan tanaman benar-benar terlihat. Kami ingin menghadirkan beras yang tak hanya lebih bergizi, tetapi juga memberdayakan petani lewat produktivitas yang lebih tinggi," kata  Hajrial Aswidinnoor, pemulia di balik pengembangan varietas-varietas ini. 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |