Potret Marcell Siahaan Tampil di IFW 2025, Pakai Wastra dari Konawe

23 hours ago 5

Potret Marcell Siahaan Tampil di IFW 2025, Pakai Wastra dari Konawe

Marcell. (Foto: Wiwie Heriyani)

JAKARTA - Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 kembali menjadi panggung prestisius bagi para pelaku industri mode Tanah Air. Di antara deretan agenda yang memikat, penampilan spesial Marcell Siahaan menjadi sorotan utama. 

Penyanyi bersuara khas itu tampil membawakan lagu-lagu andalannya dalam balutan wastra khas Nusantara. Marcell membawakan dua lagu hitsnya, “Takkan Terganti” dan “Peri Cintaku”, dengan penuh penghayatan. 

Lantunan merdu suaranya mengisi ruangan utama JCC Senayan dan menghipnotis penonton yang hadir. Tak hanya vokalnya yang memukau. Marcell juga mencuri perhatian dengan busana yang ia kenakan, sebuah outer bernuansa etnik yang memadukan elemen wastra khas Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, yang dirancang khusus untuk penampilannya di panggung IFW 2025.

Penampilan Marcell ini menjadi pembuka untuk presentasi koleksi busana dari kolaborasi antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Konawe Utara dan desainer Defrico Audy, bertajuk “Opulence of Celebes.”

Tema ini menonjolkan kekayaan budaya Sulawesi Tenggara lewat pendekatan desain kontemporer, tanpa menghilangkan identitas tradisionalnya.

 Wiwie)

Setelah Marcell menutup penampilannya, runway pun diisi oleh parade model yang membawakan koleksi karya Defrico Audy. 

Koleksi ini mengangkat wastra khas Sulawesi Tenggara seperti tenun Tolaki dan motif etnik lokal lainnya, yang diolah menjadi busana modern berkelas tinggi. 

Palet warna yang dominan adalah hitam, emas, dan coklat tanah, memberikan kesan megah, eksotis, dan berakar kuat pada budaya lokal.

Busana-busana yang ditampilkan mengusung siluet tegas dan struktur yang dramatis. Gaun-gaun panjang dengan potongan asimetris, setelan two-piece beraksen bordir etnik, serta jaket oversized dengan detail tenun menjadi highlight utama. 

Setiap tampilan menunjukkan keberanian dalam mengeksplorasi tekstur dan teknik konstruksi, namun tetap menjaga narasi budaya yang ingin disampaikan. 

Aksesori logam seperti gelang besar dan kalung etnik memperkuat kesan regal yang diusung koleksi ini.

Yang menarik, beberapa model juga mengenakan busana dengan potongan kontemporer yang terinspirasi dari siluet tradisional baju bodo dan kebaya, tetapi dipadukan dengan pendekatan streetwear masa kini.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |