PPIH Perjuangkan Penggabungan Pasangan Terpisah saat Puncak Haji 2025 di Armuzna

1 day ago 10

Ramdani Bur , Jurnalis-Rabu, 28 Mei 2025 |00:49 WIB

PPIH Perjuangkan Penggabungan Pasangan Terpisah saat Puncak Haji 2025 di Armuzna

PPIH terus berjuang agar jamaah terpisah bisa beribadah bersama di puncak haji 2025. (Foto: MCH 2025)

MAKKAH - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memperjuangkan pasangan yang terpisah dapat tinggal satu area saat puncak haji 2025 digelar di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). PPIH Arab Saudi telah berkoordinasi dengan sektor-sektor jamaah haji di Makkah perihal usulan penggabungan pasangan terpisah karena perbedaan syarikah.

Nantinya, data yang dipegang akan disampaikan ke syarikah untuk ditindaklanjuti. Lantas, apakah pasangan suami-istri bisa tinggal satu tenda saat beribadah di Arafah dan Mina?

 MCH 2025) Tenda di Arafah sudah tersusun rapi. (Foto: MCH 2025)

Seperti kebijakan di hotel, pasangan suami-istri takkan bisa tinggal tenda. Sebab, tenda laki-laki dan perempuan akan dipisah. Penggabungan diupayakan dengan menempatkan jamaah dalam satu tenda (bukan suami istri), beda tenda tapi dalam satu maktab yang sama, atau letak tenda yang tidak berjauhan.

"Misalkan untuk suami istri, mereka bisa digabung kembali, tapi di tenda yang terpisah. Karena tenda perempuan dan laki-laki dipisah. Seperti di hotel kan juga begitu," kata Hilman Latief saat mengunjungi tenda jamaah haji Indonesia di Mina, Selasa 27 Mei 2025.

1. Bisa Berkegiatan Bareng di Luar Tenda

Jika cuaca di Arafah mendukung, pasangan suami-istri tetap bisa beraktivitas bersama di luar tenda. Selain itu, pasangan ini juga dapat berangkat bersama-sama saat hendak melempar jumrah aqabah.

"Misalkan suami istri, mereka bisa keluar tenda bersama saat cuaca tidak panas, atau ketika melempar jumrah, mereka bisa berangkat bersama," lanjut Hilman.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |