Sholawat untuk Ketenangan Jiwa dan Rezeki (Ilustrasi/Ist)
JAKARTA - Salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam adalah membaca sholawat Nabi Muhammad SAW, terutama setelah melaksanakan sholat fardu.
Sholawat adalah doa yang berisi pujian dan permohonan agar Allah memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad SAW.
Membacanya merupakan ibadah yang mudah dilakukan, tidak membutuhkan waktu lama, dan bisa menjadi rutinitas harian.
Membaca sholawat setelah sholat fardu telah menjadi kebiasaan banyak umat Islam. Menurut para ulama, amalan ini membantu menenangkan hati dan menjaga pikiran tetap jernih. Setelah sholat, suasana hati tenang.
Selain menenangkan hati, sholawat diyakini bisa menjadi sebab datangnya rezeki.
Dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali lipat." (HR Muslim)
Umat muslim dapat mengamalkan sholawat secara konsisten dan merasakan perubahan yang baik, terutama dalam urusan rezeki. Tidak selalu berupa uang atau materi, tapi bisa berupa kemudahan urusan, kelancaran pekerjaan, atau datangnya solusi di saat sulit.
Berikut adalah sholawat untuk ketenangan jiwa dan rezeki, sebagaimana dihimpun Okezone, Selasa (22/7/2025) :
1. Sholawat Jibril
1. Shalawat Jibril Versi Pendek
صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Shallallahu ‘alâ Muhammad.”
Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad,”
2. Shalawat Jibril Versi Panjang
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Allahumma shalli ‘alâ sayyidinâ muhammad wa’alâ aali sayyidinaa muhammad wasallim tasliima.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya,”
2. Sholawat Ta’dzhimul Qiyam
اللهم صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِه وَسَلِّم
“Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala aalihi wa sallim.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.”
3. Sholawat Nariyah
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ
وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
“Allahumma shollì salaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl ‘uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu.
Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa’ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa ‘alaa aalìhì, wa shahbìhì ‘adada kullì ma’luumìn laka.”
Artinya: “Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku, Baginda Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan.
Dan dengannya juga ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, serta memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”