Arief Setyadi
, Jurnalis-Selasa, 27 Mei 2025 |20:59 WIB
Candi Borobudur (Foto: Dok)
JAKARTA – Pemerintah memasang stairlift di Candi Borobudur, Yogyakarta untuk menunjang kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron akhir Mei 2025. Selepas itu, pemerintah diminta untuk tidak mencopotnya.
Menurut Panitia Waisak Nasional di Borobudur, Jandi Mukianto, fasilitas tersebut krusial karena dapat meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia. Sehingga mereka juga bisa menikmati dan mengenal sejarah Borobudur.
“Pemasangan stairlift di Candi Borobudur bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga tentang mewujudkan inklusivitas. Saya berharap fasilitas ini menjadi karma baik, memungkinkan penyandang disabilitas dan lansia untuk belajar serta menyaksikan langsung keagungan sejarah Nusantara,” ujar Jandi lewat siaran persnya, Selasa (27/5/2025).
Borobudur, kata Jandi, akan semakin ramah bagi wisatawan dunia, sejalan dengan standar situs warisan budaya UNESCO lainnya. Apalagi, pengunjung Borobudur mencapai 1,2 juta wisatawan setiap tahunnya berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023).
Namun, struktur tangga candi yang curam yang sering kali menjadi kendala bagi pengunjung dengan kebutuhan khusus. Pemasangan stairlift diharapkan dapat mengatasi hambatan ini, sekaligus menjadikan Borobudur sebagai destinasi yang lebih inklusif.