5.000 Pekerja Migran Indonesia Dilepas ke 8 Negara, Dapat Gaji Rp20 Juta

9 hours ago 4

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 15 Juni 2025 |19:40 WIB

5.000 Pekerja Migran Indonesia Dilepas ke 8 Negara, Dapat Gaji Rp20 Juta

5.000 Pekerja Migran Indonesia Dilepas ke 8 Negara, Dapat Gaji Rp20 Juta (Foto: Okezone)

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi melepas 5.000 pekerja migran Indonesia (PMI) ke 8 negara tujuan. Pelepasan dilakukan secara simbolis dengan melibatkan 100 pekerja migran dalam seremoni yang digelar di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Minggu (15/6/2025).

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkap bahwa program ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di dalam negeri, sekaligus memperkuat perekonomian nasional melalui devisa dari luar negeri. Di samping itu juga sebagai investasi dalam pengembangan sumber daya manusia.

"Karena akan terjadi transfer of knowledge, transfer of skill, ada transfer pengalaman, dan ada pembangunan networking yang ada di sana. Jadi saya berharap Kadin ke depan tidak hanya jumlah terbatas, kita berharap dikirim masif dan juga Kadin terlibat tidak hanya di penempatan, tapi juga di latihan dan pemberdayaan," jelasnya.

Karding memaparkan bahwa para pekerja migran akan ditempatkan di 8 negara tujuan, yaitu Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Slovakia, Turki, dan Dominika. Dia pun menyebut pemerintah ke depan bakal mengirim sekitar 400 ribu tenaga kerja migran sepanjang tahun.

"Masa kerja rata-rata 3 tahun, itu bisa lanjut 3 tahun lagi. Ini yang diberangkatkan sekarang macam-macam, ada nurse, ada hospitality, ada logam, ada konstruksi, ada teknik, ada pertanian juga. Dan mereka gajinya minimal, kalau tadi lihat itu yang di Arab itu minimal Rp20 juta. Jadi Rp20 juta itu artinya apa? Kalau kerja di Jakarta, kerja 4 bulan baru dapat Rp20 juta," tegas Karding.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan pentingnya penguatan ekosistem pekerja migran, tidak hanya dalam penempatan, tetapi juga pelatihan, sertifikasi, dan pemberdayaan setelah kembali ke tanah air.

"Nah ini (para pekerja migran) bisa menjadi duta besar Indonesia di negara-negara tersebut karena mereka bukan saja mencari nafkah, mencari pengalaman, tapi juga membuat jaringan. Sehingga ini sambil minum air, sambil kita membawa devisa, tapi juga mereka akan membawa suatu keahlian dan jaringan yang nantinya bisa menjadi suatu aset yang luar biasa," sebutnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |