5 Fakta Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98 Buatan Jonggol

1 hour ago 2

5 Fakta Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98 Buatan Jonggol

5 Fakta Bobibos Sulap Jerami Jadi BBM RON 98 Buatan Jonggol (Foto: Instagram Bobibos)

JAKARTA - Bobibos singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos menjadi inovasi energi karya anak bangsa. Kini pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mempelajari terlebih dahulu mengenai Bobibos.

Bobibos merupakan inovasi dari PT Inti Sinergi Formula yang diperkenalkan di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 2 November 2025. Bahan bakar ini dikembangkan dari limbah pertanian, khususnya jerami, yang selama ini sering dibakar pasca panen.

Bobibos diklaim sebagai bahan bakar berperforma tinggi yang setara dengan research octane number atau RON 98, dan ramah lingkungan. Bobibos termasuk dalam kategori Bahan Bakar Nabati (BBN) dan dikembangkan oleh M Ikhlas Thamrin bersama tim risetnya.

Berikut ini Okezone rangkum fakta-fakta Bobibos, Jakarta, Senin (24/11/2025).

1. Bobibos Dikembangkan dari Jerami

Dihimpun dari akun Instagram resmi, Bobibos melalui proses bioenergi serta suntikan serum khusus. Jerami diubah menjadi bahan bakar performa tinggi, yang setara dengan Research Octane Number (RON) 98 dan ramah lingkungan. 

Selain itu, Bobibos diklaim mampu menekan emisi gas buang hingga mendekati nol, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

Latar belakang pengembangan

Inovasi Bobibos lahir dari upaya mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi. Selama lebih dari 10 tahun, Ikhlas Thamrin melakukan riset mandiri untuk menemukan alternatif energi yang bersumber dari bahan baku lokal.

Jerami dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia serta efisiensi produksinya yang tinggi. Dengan bahan baku lokal tersebut, biaya produksi juga dapat ditekan sehingga harga jual Bobibos ditargetkan lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar konvensional.

Selain memberikan manfaat bagi sektor energi, penggunaan jerami sebagai bahan baku juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi petani.

Limbah yang sebelumnya tidak bernilai, kini dapat diolah menjadi produk bernilai jual, sehingga petani dapat memperoleh tambahan penghasilan.

Bobibos diproduksi dalam dua varian, yaitu bensin dan solar. Kedua jenis bahan bakar ini dapat digunakan pada berbagai kendaraan dan mesin, seperti sepeda motor, mobil, traktor, kapal nelayan, hingga mesin industri rakyat.

Beberapa keunggulan yang dimiliki Bobibos antara lain:

- Nilai oktan tinggi: Memiliki RON 98,1, lebih tinggi dari bahan bakar RON 98 atau Pertamax Turbo yang berbasis fosil di pasaran.
- Efisiensi jarak tempuh: Kendaraan yang menggunakan Bobibos dapat menempuh jarak lebih jauh dibandingkan dengan solar biasa.
- Rendah emisi: Teknologi pengolahan Bobibos mampu menekan emisi gas buang hingga mendekati nol.
- Performa stabil: Hasil uji lapangan menunjukkan mesin bekerja lebih ringan dan hemat bahan bakar.
- Harga ekonomis: Harga Bobibos ditargetkan lebih murah dibandingkan bahan bakar RON 98.
- Bahan baku lokal: Menggunakan limbah pertanian untuk mendukung ketahanan energi nasional.
- Produksi terdesentralisasi: Dapat dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia untuk mengurangi biaya distribusi dan ketergantungan impor.

2. Sikap Kementerian ESDM soal Bobibos 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, buka suara soal keberadaan BBM baru buatan anak bangsa bernama Bobibos yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Laode menjelaskan bahwa untuk menjual produk BBM memerlukan alur yang cukup panjang. Meskipun BBM tersebut diklaim telah melewati tahap riset hingga 10 tahun, tetap diperlukan pengujian oleh Kementerian ESDM dengan waktu paling singkat selama 8 bulan.

Namun demikian, setelah melewati proses pengujian selama 8 bulan tersebut, tentu akan ada evaluasi dan rekomendasi yang akan diberikan kepada badan usaha yang mengajukan pengujian. Barulah produk tersebut akan diuji kembali oleh Kementerian ESDM sebelum masuk ke pasar.

"Saya tidak berani menyebut nama dan lain-lain, tapi tidak mengurangi apresiasi saya terhadap inovasi anak bangsa. Tapi seperti yang saya jelaskan, untuk menguji suatu BBM lalu menjadi bahan bakar, itu minimal 8 bulan, baru kita putuskan apakah ini layak atau tidak," ujar Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025).

Laode mengatakan sejauh ini Bobibos sendiri baru mengajukan usulan uji laboratorium. Tahap ini belum cukup untuk membuat BBM tersebut dapat dipasarkan secara legal, karena masih memerlukan sertifikasi yang berbeda dari rangkaian uji laboratorium yang diajukan.

"Jadi mereka mengusulkan uji di lab kami. Kalau minta uji, berarti hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi. Kemarin ramai, oh ini sudah sertifikasi, saya luruskan, ini belum disertifikasi," sambungnya.

Dia menambahkan bahwa badan usaha yang mencetuskan produk BBM baru itu juga terbuka peluang untuk bekerja sama dengan badan usaha eksisting. Kementerian ESDM memastikan siap memfasilitasi terkait pengujian produk-produk baru tersebut.

"Memang seperti ini banyak, tapi saya tidak ingin menanggapi satu per satu. Saya ingin menyampaikan prosedur legal bagaimana BBM tersebut menjadi produk legal di pasar," pungkas Laode.

Sementara, pada 11 November 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons kehadiran Bobibos dan mengatakan kementeriannya akan mempelajari terlebih dahulu.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |