5 Hikmah Fenomena Gerhana, Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Kiamat

6 hours ago 4

5 Hikmah Fenomena Gerhana, Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Kiamat

5 Hikmah Fenomena Gerhana, Bukti Kekuasaan Allah hingga Pengingat Kiamat (Dok Okezone)

JAKARTA - Gerhana merupakan fenomena alam saat bulan, matahari, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di balik fenomena alam ini, ada hikmah dan pelajaran yang bisa didapat manusia. 

Diketahui, berdasarkan data astronomi, fenomena ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada 7-8 September 2025. Gerhana bulan dimulai dengan fase sebagian pada Minggu malam pukul 23.27 WIB, 00.27 Wita, dan 01.27 WIT. Fase awal total diperkirakan terjadi pada pukul 00.31 WIB, 01.31 WITA, dan 02.31 WIT. Puncak gerhana diperkirakan berlangsung pada pukul 01.11 WIB, 02.11 WITA, dan 03.11 WIT.

Gerhana kemudian berlanjut ke fase akhir total pada pukul 01.52 WIB, 02.52 WITA, dan 03.52 WIT. Seluruh rangkaian gerhana diperkirakan selesai pada pukul 02.56 WIB, 03.56 WITA, dan 04.56 WIT.

Di balik peristiwa gerhana, ada hikmah yang bisa dipetik. Hal ini sebagaimana  diungkap Imam Ibnul Mulaqqin dalam kitab At-Taudhih li Syarhil Jami`is Shahih, (Qatar: Wizaratul-Auqaf was Syu'unil Islamiyah: 2008), juz VIII, halaman 302, melansir laman Kemenag, Minggu (7/9/2025). 

Berikut hikmah di balik gerhana:

1. Bukti Kekuasaan Allah

Peristiwa gerhana menunjukkan bukti kekuasaan Allah SWT atas seluruh alam semesta. Bulan dan matahari yang mempunyai daya dan energi luar biasa itu tunduk sepenuhnya di bawah kendali Allah. Atas kuasa-Nya, kedua benda raksasa itu tetap berada di dalam orbit yang telah ditetapkan, tapi tidak saling bertabrakan.

2. Bulan dan Matahari Tidak Layak Disembah

Gerhana seolah menunjukkan bulan maupun matahari tidak layak untuk disembah. Alasannya karena kedua benda langit ini memiliki kelemahan dengan hilangnya cahaya dan fungsinya, lalu atas kehendak Allah semuanya dipulihkan kembali. Peristiwa ini membuktikan Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Sempurna dan wajib untuk disembah.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |