6 Alasan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Mulai Ngetren di Indonesia

8 hours ago 5

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Jum'at, 25 April 2025 |23:28 WIB

6 Alasan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Mulai Ngetren di Indonesia

Produk ramah lingkungan. (Foto: Freepik)

JAKARTA - Tren gaya hidup ramah lingkungan atau eco-lifestyle semakin populer di berbagai kalangan, terutama karena meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, polusi, dan pentingnya menjaga kelestarian bumi. 

Bahkan, tren ramah lingkungan kini tidak hanya sebatas gaya hidup, tapi juga merambah ke berbagai jenis produk di pasaran. Produsen dari berbagai sektor mulai mengadopsi prinsip keberlanjutan demi memenuhi permintaan konsumen yang semakin sadar lingkungan.

Lantas, seberapa besar peningkatan tren ramah lingkungan di Indonesia? Berikut ulasannya, melansir dari data yang telah dirangkum oleh tim Hypefast, Sabtu (25/4/2025).

1. Meningkat 80 persen

Survei PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2023 mencatat bahwa 80% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk dari brand yang berkomitmen terhadap isu sosial dan lingkungan.

Meningkatnya tekanan regulasi dan ekspektasi konsumen, penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)  bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis bagi brand lokal. 

2. Berkembang dalam beberapa tahun terakhir

Perkembangan penerapan prinsip ramah lingkungan di Indonesia menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Dengan semakin banyak perusahaan dan investor yang memahami dan mengadopsi pendekatan berkelanjutan. 

Produk yang mengadopsi prinsip ESG semakin menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen.

3. Kepedulian terhadap lingkungan

Berdasarkan penelitian Snapcart 2024 berjudul Indonesian Consumers’ Interest Toward Sustainable Products, 38% konsumen memilih produk ramah lingkungan karena kepedulian terhadap lingkungan. 

4. Kualitas produk ramah lingkungan yang lebih tahan lama dan aman

Faktor lainnya adalah kualitas produk yang lebih tahan lama dan aman digunakan, yang pada akhirnya mendorong konsumen hingga bersedia membayar lebih mahal.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |