7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying

1 week ago 8

7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying

7 Fakta Stok Beras Premium Kosong di Ritel Modern hingga Panic Buying (Foto: Okezone)

JAKARTA - Stok beras premium kosong di ritel modern sejak akhir Agustus hingga awal September 2025. Beras-beras premium yang biasanya mudah ditemukan di ritel modern, kini lenyap. Masyarakat pun mengeluhkan stok beras premium yang kosong.

Pantauan Okezone, Jakarta, Jumat (29/8/2025), beras kosong di ritel modern pagi ini. Bahkan etalase yang bertuliskan beras kini diisi telur ayam.

"Beras kosong," kata salah satu pegawai ritel kepada Okezone.

Dia menambahkan, stok beras kosong sejak sekitar satu bulan lalu. "Tidak ada pengiriman," katanya.

Sekalinya ada beras premium, ritel modern memberlakukan pembatasan pembelian yakni satu orang hanya diperbolehkan membeli satu karung beras. Tidak hanya itu, harga beras juga mengalami kenaikan.

Imbas kejadian ini, para pejabat di negeri ini sudah turun tangan, mulai dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

Berikut ini Okezone rangkum fakta-fakta stok beras premium kosong di ritel modern, Jakarta, Minggu (7/9/2025).

1. Mentan Klaim Beras Tidak Langka

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak ada kelangkaan beras di Indonesia, hanya pergeseran distribusi dari penggiling kecil yang biasanya memasok ritel modern kini menyasar ke pasar tradisional.

"Ini ada pola pergeseran, ini mengisi ruang pasar tradisional. Dari pabrik (penggiling) kecil ke pasar tradisional. Yang dulu didominasi biasanya banyak itu dari pabrik besar ke modern. Ini ada pergeseran sedikit ke pasar tradisional," kata Mentan di Jakarta, Selasa 2 September 2025.

Menurutnya, kondisi itu bahkan memberikan dampak positif bagi pasar tradisional yang omzetnya meningkat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan beras tetap melimpah dan produksi nasional masih terjaga.

Dia menegaskan kelangkaan baru bisa disebut terjadi jika produksi beras menurun, sementara saat ini produksi tetap terjaga dan indikator penting seperti inflasi serta ketersediaan pangan menunjukkan kondisi yang baik. 

"Yang dikatakan langka kalau produksi turun, nah itu langka. Tapi kalau ini ada pergeseran," tuturnya.

2. Stok Beras 3,7 Ton tapi Harga Naik

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan ketersediaan stok beras nasional dalam kondisi aman menyusul berlangsungnya panen raya di berbagai wilayah Indonesia. Menurutnya, produksi beras nasional telah mengalami surplus hingga 3,7 juta ton sampai Oktober 2025.

"Alhamdulillah, produksi beras kita aman. Ketahanan pangan kita cukup aman. Bahkan, kami mencatat surplus hingga 3,7 juta ton hingga Oktober ini, sesuai dengan data BPS (Badan Pusat Statistik). Ini adalah hasil kerja keras petani. Kenaikan harga ini anomali, dan kami akan perbaiki bersama," ujar Mentan Amran dalam keterangan resminya, Kamis (4/9/2025).

Sebagai respons terhadap anomali kenaikan harga beras, Mentan menyebut Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog akan menggiatkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dia berjanji pasokan beras SPHP akan terus membanjiri pasar dalam beberapa waktu ke depan.

"Dengan melimpahnya hasil panen, kami memastikan pasokan beras SPHP akan terus membanjiri pasar. Kami akan menjamin beras dengan harga terjangkau tersedia di pasar tradisional, ritel modern, hingga warung-warung kecil. Tidak ada alasan bagi harga beras untuk naik, karena stok kita sangat aman," tegasnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |