SNBP 2025 (Foto: Okezone)
JAKARTA - Apakah UTBK SNBT 2025 memakai sistem IRT? Tahun 2025 menjadi babak baru bagi para pejuang kampus yang akan mengikuti UTBK SNBT.
Isu mengenai sistem penilaian kembali mencuat, khususnya terkait penggunaan IRT (Item Response Theory). Banyak yang bertanya-tanya, apakah sistem berbasis karakteristik soal ini masih diterapkan?
Pasalnya, sistem ini dinilai kompleks namun adil dalam mengukur kemampuan peserta. Untuk menjawab keraguan tersebut, mari telaah fakta dan klarifikasi langsung dari ringkasan Okezone (9/4/25).
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 menjadi sorotan para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Salah satu aspek krusial yang perlu dipahami adalah sistem penilaian yang diterapkan. Muncul pertanyaan, apakah UTBK SNBT 2025 mamakai sistem Item Response Theory (IRT)? Mari kita telaah lebih lanjut.
1. Apa Itu Item Response Theory (IRT)?
IRT, atau Teori Respons Butir, merupakan model matematika yang mengaitkan antara karakteristik soal dengan kemampuan peserta ujian. Dalam konteks UTBK, IRT digunakan untuk memberikan bobot nilai berbeda pada setiap soal berdasarkan tingkat kesulitannya. Semakin sulit suatu soal dan semakin sedikit peserta yang menjawabnya dengan benar, maka bobot nilainya akan semakin tinggi.