Tangguh Yudha
, Jurnalis-Senin, 26 Mei 2025 |13:43 WIB
Menteri ESDM Bahlil soal Lifting Minyak (Foto: Okezone)
JAKARTA - Lifting minyak Indonesia hanya mencapai 580 ribu barel per hari dengan konsumsi 1,6 juta barel per hari pada 2024. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tahun 1997 di mana industri perminyakan dalam negeri berada di puncak kejayaannya.
1. Penurunan Lifting Minyak
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut penurunan lifting minyak ini bukan karena Indonesia tidak memiliki sumber daya alam yang memadai. Menurutnya, ada unsur kesengajaan dari segelintir pihak yang ingin Indonesia terus melakukan impor.
"Ada apa dengan penurunan lifting itu? Apakah memang kita sudah tidak punya sumber daya alam? Atau masih ada? Atau ini sengaja diturunkan agar import terus? Bapak Ibu semua, saya jujur mengatakan, demi Allah menurut saya ini ada unsur kesengajaan, by design," katanya dalam acara Energi Mineral Forum yang digelar di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Bahlil menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar di sektor migas, dengan total hampir 40 ribu sumur, meski hanya sekitar 20 ribu yang saat ini tergolong produktif. Ia menyoroti lemahnya pemanfaatan sumber daya yang ada akibat kebijakan yang dianggap tidak mendukung peningkatan produksi.