Dirjen PHU Klarifikasi soal Dugaan Pungli kepada Jamaah Program Safari Wukuf

5 hours ago 4

Dirjen PHU Klarifikasi soal Dugaan Pungli kepada Jamaah Program Safari Wukuf

Momen petugas membantu jamaah yang mengikuti program safari wukuf. (Foto: MCH 2025)

MAKKAH – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengonfirmasi tidak ada biaya atau pungutan liar (pungli) kepada jamaah yang mengikuti program safari wukuf. Ia memastikan, program safari wukuf yang dijalankan pada Kamis 5 Juni 2025 berlangsung gratis alias tidak dipungut biaya.

Sebelumya sempat beredar kabar, ada jamaah yang harus membayar sekian rupiah untuk mengikuti program safari wukuf. Kabar itu ramai beredar dalam beberapa hari terakhir sehingga Hilman Latief mesti memberikan klarifikasi.

1. Pastikan Safari Wukuf Gratis

 MCH 2025) Hilman Latief memastikan program safari wukuf gratis. (Foto: MCH 2025)

“Perlu kami sampaikan program safari wukuf ini sudah berlangsung lama. Kami tidak memungut biaya apa pun kepada jamaah. Safari wukuf itu ada yang dibawa Kementerian Agama secara mandiri, khususnya orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik. Ada juga safari wukuf yang dikategorikan sakit dan itu dilakukan oleh KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia),” kata Hilman Latief kepada tim Media Center Haji di Makkah, Senin 9 Juni 2025.

Hilman Latief menilai, jamaah memang memberikan sejumlah uang kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Namun, uang itu lebih diberikan kepada fasilitas pendorongan kursi roda saat jamaah menjalankan umrah wajib, sunnah atau ibadah lain, bukan untuk safari wukuf.

“Untuk program ini (safari wukuf) sudah berlangsung lama dan tidak dipungut biaya apa pun. Adapun adanya kabar-kabar yang beredar mengenai pungutan, kalau kami cermati itu hubungan antara jamaah dengan KBIH ataupun para pembimbingnya,” lanjut pria berusia 49 tahun ini.

“Sebagian jamaah melakukan komunikasi dengan para pembimbingnya, pimpinan KBIH atau organisasi kemudian dititipkan.  Mereka kemudian ada yang memerlukan biaya untuk pendorongan saat umrah wajib, atau umrah sunnah. Jadi konteksnya bukan safari wukuf. Mungkin juga ada jamaah yang melaporkan mereka sudah membayar kepada orang yang sudah membantu itu. Kebetulan orang itu terpilih mengikuti program safari wukuf,” tegas pria yang juga menjabat sebagai bendahara umum PP Muhammadiyah ini.

“Tapi, kalau kita cermati, itu biaya untuk pendorongan kursi roda di Masjidil Haram itu. Untuk safari wukuf, pemerintah dalam hal ini kementerian agama tidak memungut biaya apa pun. Kami mengambil jamaah dari hotel untuk mengikuti safari wukuf di hotel, kemudian kembali lagi ke hotel,” ujar Hilman Latief.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |