Dzulfikar Ash
, Jurnalis-Senin, 28 April 2025 |01:01 WIB
Ilustrasi
SANGATTA - Sungai Sangatta Kutai Timur, Kalimantan Timur sore itu tampak tenang. Namun di balik permukaannya yang beriak pelan, ancaman mengintai. Setelah dua hari pencarian tanpa lelah, Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Fiki (10), bocah yang diterkam buaya, dalam kondisi meninggal dunia.
“Setelah melakukan pencarian intensif, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban atas nama Fiki dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu, (27/04/ 2025) pukul 16.20 WITA, dengan jarak sekitar 200 meter ke arah hilir dari lokasi kejadian awal,” ujar Koordinator Pos SAR Sangatta, Aurelius Godja.
Korban dievakuasi menggunakan rubber boat, sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga di rumah duka, sesuai permintaan keluarga. Suasana pilu menyelimuti proses serah terima itu.
Pencarian selama dua hari bukan tanpa rintangan. Cuaca yang berubah-ubah dan keberadaan buaya yang mengintai membuat operasi berlangsung dalam kewaspadaan tinggi. “Namun berkat kerja keras dan sinergi seluruh unsur SAR, korban berhasil ditemukan,” kata Aurelius.
Sesaat setelah evakuasi, Tim SAR Gabungan menggelar debriefing pukul 16.50 WITA. Dalam rapat singkat itu, diputuskan operasi SAR ditutup, dan seluruh personel dikembalikan ke satuan masing-masing untuk siaga menghadapi tugas berikutnya.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Terima kasih kepada seluruh potensi SAR, relawan, dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam operasi ini. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada saat beraktivitas di wilayah perairan,” tutup Aurelius Godja.
(Khafid Mardiyansyah)