Dokter Anastesi dan Tirta Beri Dukungan Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad
Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di RS Hasan Sadikin Bandung melakukan pemerkosaan terhadap keluarga pasien. Korban diperkosa setelah diberi obat penenang oleh pelaku dengan modus akan melakukan crossmatch darah.
Korban awalnya diminta oleh seorang residen PPDS Anestesi untuk melakukan crossmatch darah yang merupakan prosedur penting sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara pendonor dan penerima.
Menyadari hal tersebut penting, korban akhirnya dibawa ke lantai 7 gedung yang merupakan bangunan baru dan diminta mengganti baju dengan pakaian pasien. Korban yang diduga tidak mengetahui prosedur pengecekan darah hanya mengikuti saja arahan dari dokter anestesi tersebut.
Di ruangan tersebut, korban diberikan midazolam atau obat penenang. Setelah beberapa jam, korban tersadar dan keluar dari ruangan dalam kondisi sempoyongan sekitar pukul 04.00 WIB.
Kondisi korban yang berjalan sempoyongan dan terlihat kebingungan terekam CCTV. Bahkan CCTV juga merekam pelaku yang kerap mondar-mandir di sekitaran ruangan saat korban belum sadarkan diri.
Sadar ada yang janggal, korban lalu meminta visum ke dokter spog. Dinyatakan ada kekerasan seksual dan ada bekas sperma berceceran di lantai 7 gedung. Sehingga keesokan harinya lantai ruangan lantai 7 tersebut diberikan garis polisi.
Mendengar hal tersebut, dokter Tirta mengaku sangat geram dengan apa yang dilakukan dua oknum PPDS Anestesi tersebut. Bahkan, ia meminta seluruh pihak untuk melakukan penyelidikan mendalam untuk melihat kemungkinan korban lainnya.