Driver Ojol Unjuk Rasa di Patung Kuda, Tolak Komisi 10 Persen hingga Status Buruh

8 hours ago 4

<i>Driver</i> Ojol Unjuk Rasa di Patung Kuda, Tolak Komisi 10 Persen hingga Status Buruh

Komunitas ojol Unit Reaksi Cepat (URC) melakukan aksi damai dan turun ke jalan di Bundaran Patung Kuda. (Foto: dok Istimewa)

JAKARTA - Unit Reaksi Cepat (URC), komunitas ojek online (ojol) yang beranggotakan lebih dari 10.000 driver di seluruh Indonesia, melakukan aksi damai dan turun ke jalan di Bundaran Patung Kuda, Monas Jakarta, Kamis (17/7/2025). Lebih dari 500  mitra driver Jakarta ikut dalam aksi ini, dari berbagai platform.

"Aksi ini lahir dari keresahan nyata di jalanan, bukan agenda politik atau pesanan pihak tertentu. Kami akan terus berjuang hingga pemerintah benar-benar mendengar dan menindaklanjuti aspirasi. Kami tidak anti regulasi, tapi kami menuntut regulasi yang berpihak dan realistis," kata Jenderal Lapangan URC Bergerak, Achsanul Solihin di lokasi demonstrasi.

Adapun tuntutan mereka tergabung dalam Tiga Tuntutan Rakyat Aspal (Tritura URC). Tuntutan pertama, menolak status pengemudi ojol sebagai buruh atau pekerja tetap.

Kedua, URC menolak rencana potongan 10 persen dari aplikator, karena skema 20 persen saat ini masih wajar dan saling menguntungkan. Ketiga, meminta Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto agar bisa menerbitkan Perppu khusus untuk ojol, agar ada payung hukum yang jelas bagi pengemudi.

Sebanyak sekitar 1.437 personel kepolisian diturunkan untuk mengawasi aksi unjuk rasa. Massa aksi berkumpul sekitar pukul 13.00 dan aksi dimulai sekitar 13.30. Pada pukul 14.45, sebanyak 10 perwakilan dari massa aksi melakukan audiensi dengan pihak Kemenhub.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |