Anggie Ariesta
, Jurnalis-Senin, 04 Agustus 2025 |19:47 WIB
Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tumbuh 4,79% secara tahunan (year-on-year/yoy), sedikit lebih rendah dari 4,87%. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi melambat pada kuartal II-2025. Data tersebut akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Menurut riset Office of the Chief Economist (OCE) Bank Mandiri, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tumbuh 4,79% secara tahunan (year-on-year/yoy), sedikit lebih rendah dari 4,87% yang tercatat pada kuartal sebelumnya.
"Kami memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh sebesar 4,79% (year-on-year/yoy) pada kuartal II-2025. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,87% yoy yang tercatat pada kuartal I-2025," kata Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, Senin (4/8/2025).
Meskipun pertumbuhan tahunan melambat, Ekonom Bank Mandiri Andry memperkirakan ekonomi akan pulih secara kuartalan. Perekonomian diproyeksikan berekspansi 3,71% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq), bangkit dari kontraksi -0,98% pada kuartal I-2025.
Proyeksi ini didasarkan pada beberapa faktor utama seperti konsumsi rumah tangga yang diprediksi melambat karena faktor musiman dan perilaku belanja yang lebih selektif. Namun, peningkatan bantuan sosial dari pemerintah diharapkan dapat menahan perlambatan ini.
Faktor lainnya adalah investasi. Hal ini karena aktivitas investasi diperkirakan tumbuh secara moderat, tercermin dari penjualan semen yang melemah dan penurunan penyaluran kredit produktif perbankan. Ini menunjukkan pelaku usaha cenderung mengambil sikap wait-and-see.