Heboh Harga Sewa Kios di Blok M Jadi Rp15 Juta Bikin UMKM Angkat Kaki, Ini 6 Faktanya

1 week ago 7

Heboh Harga Sewa Kios di Blok M Jadi Rp15 Juta Bikin UMKM Angkat Kaki, Ini 6 Faktanya

Heboh Harga Sewa Kios di Blok M Jadi Rp15 Juta Bikin UMKM Angkat Kaki, Ini 6 Faktanya (Foto: Okezone)

JAKARTA - UMKM angkat kaki dari district Blok M atau Plaza 2 Mal Blok M usai harga sewa kios naik menjadi Rp15 juta per bulan. Hal ini menjadi sorotan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Pramono Anung pun meminta kepada PT MRT Jakarta  agar memutus kerjasama dengan Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema) dalam mengelola UMKM di district tersebut.

Hal itu dilakukan apabila pihak Kopema tetap ingin tarif sewa kios sebesar Rp15 juta per bulan. Padahal, PT MRT Jakarta menetapkan biaya sewa tarif bawah Rp300 ribu per bulan dan tarif atas Rp1,5 juta per bulan. 

Berikut ini Okezone rangkum fakta-fakta soal harga sewa kios di Blok M naik menjadi Rp15 juta, Minggu (7/9/2025).

1. Arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait heboh kenaikan harga sewa kios di district Blok M

Menurutnya ada kerjasama antara PT MRT Jakarta sebagai pengelola kawasan Blok M dengan pihak Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai. Dia meminta Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat agar membatalkan kerjasama tersebut.

"Pertama untuk berdagang Blok M, memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu koperasi yang ada di sana. Dalam kerjasama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu. Sehingga dengan demikian saya sudah menegur dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerjasamanya, maka saya minta untuk dibatalkan," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Pramono berkomitmen untuk kebijakan terhadap UMKM menjadi yang utama. Oleh karenanya, dia meminta agar kawasan Blok M dikelola sendiri agar tarif sewa kios tidak naik semena-mena.

"Bagi saya UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Nggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun kooperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri. Karena bagi saya pribadi untuk UMKM itu menjadi prioritas agar mereka bisa menjalankan usahanya dengan baik. Dan ini kan ekonomi sedang mengeliat, di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerjasama," tegasnya.

2. Batas Bawah dan Atas Harga Sewa Kios di Blok M

Pramono menjelaskan biasa sewa kios telah ditetapkan batas bawah Rp300.000 dan batas atas Rp1,5 juta. Dia secara tegas melarang PT MRT dan koperasi sebagai pengelola mematok tarif sewa lebih dari yang telah ditetapkan. 

"Jadi kan itu batas bawahnya Rp300 ribu, batas atasnya Rp1,5 juta. Katanya ada yang lebih dari itu," ujar Pramono usai meninjau Plaza 2 Blok M.

Pramono juga mendengar kenaikan tarif sewa mencapai Rp15 juta per bulan. Dia secara tegas tarif tidak wajar itu tidak boleh dikenakan ke pedagang UMKM.  "Saya nggak tahu ya, tapi katanya. Ini kan katanya. Pokoknya tidak diperbolehkan melebihi dari apa yang menjadi kesepakatan," ucapnya.

Pramono menyampaikan bahwa memang ada praktik menaikkan harga sewa kios di kawasan Blok M yang dikelola oleh MRT Jakarta. Padahal, sudah ada tarif batas bawah dan batas atas yang ditentukan dalam biaya sewa kios di kawasan Blok M untuk pelaku UMKM.

"Saya ke Blok M memang sengaja secara khusus pengen melihat apa yang viral di Blok M. Beberapa kios ditutup karena mereka ditagih iuran yang terlalu mahal. Saya sudah mengecek secara langsung, diskusi dengan Pak Dirut MRT, bahwa memang betul terjadi," kata Pramono

Read Entire Article
Desa Alam | | | |