Hukum Meminta Sumbangan di Jalanan, Bolehkah? (Ilustrasi/Sindo)
JAKARTA - Hukum meminta sumbangan di jalanan perlu diketahui kaum muslim. Ini karena sering dijumpai pihak yang meminta donasi di jalanan.
Baru-baru ini, masyarakat dibuat heboh perihal Surat Edaran Gubernur Jawa Barat yang melarang penggalangan dana di jalan umum. Ini termasuk sumbangan untuk pembangunan masjid.
Hal ini pun menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Lalu bagaimana hukumnya dalam padangan Islam? Berikut penjabarannya, sebagaimana melansir laman NU Online, Senin (21/4/2025):
1. Asal Mula Donasi
Dalam ajaran Islam, kegiatan pengumpulan donasi merupakan bentuk nyata dari amar ma’ruf atau mengajak pada kebaikan dan tolong-menolong dalam takwa. Dalam berbagai peristiwa, Rasulullah SAW menegaskan perihal ini. Ini menunjukkan pentingnya peran umat dalam membantu sesama.
Salah satu momentum paling jelas ditunjukkan hadits riwayat Jarir bin Abdillah ra, ketika datang sekelompok kaum dari Mudhar dalam keadaan miskin, telanjang kaki, berbaju kasar, dan bersenjata, sehingga wajah Rasulullah SAW tampak berubah karena melihat penderitaan mereka.
Lalu beliau masuk rumah, keluar kembali, dan memerintahkan Sahabat Bilal untuk azan dan iqamah. Setelah sholat, beliau berkhutbah dengan membaca ayat-ayat tentang takwa dan pengawasan Allah, lalu berseru:
تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِنْ دِينَارِهِ، مِنْ دِرْهَمِهِ، مِنْ ثَوْبِهِ، مِنْ صَاعِ بُرِّهِ، مِنْ صَاعِ تَمْرِهِ، حَتَّى قَالَ: وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
Artinya, "Hendaklah seseorang bersedekah dari dinarnya, dirhamnya, pakaiannya, satu sha’ gandumnya, satu sha’ kurmanya, bahkan meskipun hanya dengan setengah butir kurma." (HR Muslim).