Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mixed. (Foto: Okezone.com)
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mixed atau bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas. IHSG akan berada dalam rentang 7.000–7.130.
Pengamat Pasar Modal William Hartanto mengatakan, secara analisis teknikal, pergerakan IHSG sejak akhir bulan Mei 2025 terpantau tertahan pada level resistance 7.200. William juga mencermati adanya beberapa gap terdekat yang berpotensi menjadi titik reversal pada pergerakan IHSG.
"Area gap ini bisa tercapai, namun bukan sebuah kewajiban untuk tersentuh baru bisa terjadi reversal, ini hanya sebagai support terdekat," jelas William dalam risetnya, Rabu (4/6/2025).
Gap yang perlu diperhatikan tersebut berada pada level 6.987 dan 6.882.
William menyimpulkan bahwa perdagangan hari sebelumnya, di mana IHSG mulai mendekati level 7.000, menunjukkan adanya beberapa gap yang ditinggalkan sejak bulan April – Mei 2025. Menurutnya, gap tersebut sewajarnya diperhatikan sebagai estimasi target pelemahan IHSG saat ini.
Meskipun terjadi pelemahan, William menilai kondisi ini tidak termasuk berbahaya. Kemungkinan besar, pelemahan akan berakhir sebagai pelemahan terbatas, entah dengan menutup gap yang ada atau hanya sebagai fase konsolidasi sebelum penguatan lanjutan.
Ia melihat ini sebagai kesempatan besar untuk melakukan buy on weakness pada saham-saham yang melemah, namun dengan catatan tidak dapat dilakukan pada semua sektor. Sektor yang saat ini menopang IHSG adalah energi dan kesehatan.
Pada perdagangan kemarin, terjadi net sell asing dengan nilai mencapai Rp702 miliar. Net sell terbesar tercatat pada saham BBCA, PNBN, BMRI, UNTR, dan PNLF (diurutkan dari yang terbesar).
