Pertemuan bilateral Indonesia dan Suriah. (Foto: dok Kemenbud)
DENPASAR – Sebagai bagian dari upaya memperluas diplomasi budaya global, Indonesia dan Suriah menyepakati serangkaian kerja sama kebudayaan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan Republik Arab Suriah Mohammed Yassin Saleh.
Berlangsung di sela forum internasional Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali, pertemuan ini menghasilkan sejumlah komitmen penting dalam memperkuat kerja sama kebudayaan, termasuk usulan festival budaya Islam, pertukaran seni, dan pelestarian warisan budaya bersama.
Fadli membuka pertemuan dengan menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi Suriah pada CHANDI 2025. Ia menyampaikan kekagumannya terhadap warisan budaya Suriah yang kaya, termasuk situs-situs bersejarah, seperti Masjid Umayyah, makam Salahuddin Al-Ayyubi dan tokoh-tokoh sufi ternama.
Ia mengungkapkan bahwa banyak masyarakat Indonesia tertarik untuk mengunjungi Suriah, baik dalam konteks pendidikan, wisata budaya, maupun ziarah ke situs-situs sejarah Islam. Menurutnya, kekayaan sejarah dan spiritualitas yang dimiliki Suriah sangat penting untuk dipelajari dan diapresiasi oleh generasi muda Indonesia.
Fadli juga menegaskan keyakinannya bahwa budaya memiliki peran yang vital sebagai kekuatan pemersatu, sumber inspirasi pembangunan, dan fondasi dialog peradaban antarbangsa.