Proyek senilai Rp275 miliar untuk mendukung kemandirian industri pertahanan nasional. (Foto: okezone.com/PTPP)
JAKARTA – Indonesia segera memiliki dermaga kapal selam yang pertama. Proyek tersebut sedang digarap PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan membangun Dermaga Shiplift Kapal Selam Block A-B.
Proyek senilai Rp275 miliar untuk mendukung kemandirian industri pertahanan nasional ini telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan realisasi progres mencapai 62,520% atau melampaui target rencana sebesar 57,2%. Dermaga ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan tonggak sejarah baru dalam industri pertahanan nasional.
Dibangun dalam kurun waktu 600 hari kalender, fasilitas ini menjadi fondasi utama dalam mendukung program Whole Local Production (WLP) kapal selam, yang telah dicanangkan pemerintah sebagai langkah strategis menuju kemandirian alutsista.
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menjelaskan, proyek ini menetapkan standar baru dalam dunia konstruksi nasional melalui berbagai terobosan inovatif, seperti penggunaan material ramah lingkungan. Artinya, ini kata Joko, bekisting beton precast berbahan baja yang dapat digunakan ulang, mengurangi limbah dan emisi karbon.
Selain itu, pada masa konstruksi ini, tim proyek juga memanfaatkan panel surya untuk penerangan sebagai pengganti sumber listrik, menjadi renewable energy.
Inovasi lainnya dari proyek ini adalah digitalisasi konstruksi, yakni implementasi teknologi IoT dan BIM hingga 9D yang memungkinkan efisiensi kerja, optimalisasi sumber daya, serta tetap mengedepankan target, standar kualitas, dan keselamatan kerja.
PTPP Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan Lewat Proyek Strategis Dermaga Shiplift Kapal Selam Pertama di Indonesia
"Di lapangan, teknologi seperti automatic bucket cor, automatic curing beton, dan mesin roller besi tulangan memastikan pengerjaan yang presisi dan efisien, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja," jelas Joko.