Ramdani Bur
, Jurnalis-Rabu, 09 Juli 2025 |16:05 WIB
Baqi salah satu lokasi pemakaman jamaah haji Indonesia di Madinah. (Foto: Kementerian Agama)
BERDASARKAN data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada Rabu (9/7/2025) pukul 16.00 WIB, jumlah jamaah haji Indonesia meninggal dunia mengalami penurunan ketimbang 2024. Hingga sore ini atau dua hari sebelum operasional haji 2025 berakhir, jumlah jamaah haji meninggal dunia mencapai 441 orang, berkurang 20 jiwa ketimbang tahun lalu (461).
Jumlah jamaah haji meninggal dunia tahun ini disinyalir tidak akan melewati jumlah tahun lalu. Berdasarkan rataan satu minggu terakhir, jumlah jamaah haji Indonesia meninggal dunia setiap harinya tak lebih dari satu orang.

1. Paling Banyak Meninggal Dunia di Makkah
Dari 441 jamaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi tahun ini, paling banyak mengembuskan napas terakhir di Makkah, yakni 332 jiwa. Selanjutnya ada Madinah (58), Mina (20), Airport (18) dan Arafah (13).
Tak heran jamaah haji Indonesia paling banyak meninggal dunia di Makkah. Sebab, sekira 40 hari tinggal di Arab Saudi, mayoritas waktu jamaah dihabiskan di Tanah Haram tersebut.
2. Kloter SUB Mendominasi
Berdasarkan data Siskohat, jamaah haji Indonesia paling banyak meninggal dunia berasal dari kelompok terbang (Kloter) SUB atau Surabaya dan sekitarnya. Jumlahnya mencapai 92 orang.
Menyusul di posisi dua Kloter SOC (Solo dan sekitarnya) dengan 54 orang. Melengkapi tiga besar ada Kloter JKS (Jakarta-Bekasi) mencapai 51 orang.