Kampus Ini Diduga Lecehkan Mahasiswi yang Izin Cuti karena Menstruasi

1 day ago 27

Kampus Ini Diduga Lecehkan Mahasiswi yang Izin Cuti karena Menstruasi

Kampus Ini Diduga Lecehkan Mahasiswi yang Izin Cuti karena Menstruasi, (Foto: Instagram)

JAKARTA - Salah satu Universitas Tiongkok mendapat sorotan karena dianggap tidak etis karena meminta mahasiswi yang mengambil cuti saat sedang “red day”. Ia diminta untuk menurunkan celananya sebagai bukti bahwa benar mahasiswa tersebut tengah menstruasi.

Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (3/6/2025), sebuah institut Gengdan yang bermitra dengan Universitas Teknologi Beijing sebuah peraturan yang tidak etis dalam memberikan surat izin kepada mahasiswinya yang sedang menstruasi.

Peraturan ini dikemukakan oleh salah satu mahasiswi melalui postingan videonya di media sosial pada saat 15 Mei 2025 dan menjadi viral. Saat itu ia diminta oleh staff yang bertugas menjaga klinik untuk menurunkan celana sebagai bukti bahwa benar mahasiswi tersebut sedang mengalami menstruasi.

Kampus Ini Diduga Lecehkan Mahasiswi yang Izin Cuti karena Menstruasi Kampus Ini Diduga Lecehkan Mahasiswi yang Izin Cuti karena Menstruasi

“Jadi maksudmu, setiap perempuan yang sedang menstruasi harus melepas celananya dan menunjukkannya kepadamu untuk mendapatkan surat cuti?” ujar mahasiswi dalam postingan video tersebut

“Pada dasarnya, ya. Itu bukan aturan pribadi saya, itu adalah peraturan,” jawab staff yang menjaga klinik tersebut

Merasa aneh dengan peraturan tersebut, kemudian mahasiswi itu meminta bukti tertulis untuk membuktikan bahwa benar adanya peraturan tersebut ada, tetapi staff itu tetap tidak mengeluarkan surat izin cuti sebelum membawa mahasiswi tersebut ke rumah sakit untuk membuktikan bahwa mahasiswi itu benar sedang menstruasi.

Pada hari selanjutnya, pihak kampus pun memberikan klarifikasi bahwa staff tersebut sudak menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Peraturan ini diberlakukan karena ada beberapa mahasiswi yang menyalahgunakan izin cuti menstruasi dalam sebulan mencapai empat hingga lima kali.

"Menurut penyelidikan kami, staf klinik mengikuti protokol yang tepat. Mereka menanyakan kondisi fisik mahasiswa tersebut dan, setelah memperoleh persetujuannya, melanjutkan dengan diagnosis lebih lanjut. Tidak ada instrumen atau pemeriksaan fisik yang digunakan," kata universitas tersebut.

“Sepengetahuan saya, peraturan ini diberlakukan karena beberapa siswi berulang kali mengaku sedang menstruasi untuk meminta cuti sakit. Seorang siswi bahkan meminta cuti empat atau lima kali dalam satu bulan. Jadi, sekolah punya alasan untuk memberlakukan kebijakan ini,” ungkap staff yang bermarga Xu itu.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |