Kasus Obesitas Sentral Gen Alpha Meningkat, Ini Pemicu dan Cara Pencegahannya! (Foto: Freepik)
JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan kekhawatiran serius atas meningkatnya prevalensi obesitas sentral di kalangan anak-anak Indonesia, khususnya pada Generasi Alpha.
Seperti diketahui, kondisi obesitas sentral sendiri ditandai dengan penumpukan lemak di area perut yang meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Berikut ulasan mengenai lonjakan kasus obesitas sentral yang belakangan marak terjadi pada Generasi Alpha, dilansir dari keterangan tertulis Kemenkes RI, Senin (26/5/2025).
Berdasarkan data Kemenkes RI, prevalensi obesitas sentral di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, dari sekitar 18 persen pada tahun 2007 menjadi 36,8 persen pada tahun 2023.
Lonjakan ini tidak hanya terjadi pada kelompok orang dewasa, tetapi kini juga mulai mengancam anak-anak.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan, bahwa masalah kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak-anak telah menjadi isu yang sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Pola Makan Buruk dan Minimnya Aktivitas Fisik Jadi Pemicu
“Peningkatan obesitas pada anak-anak Indonesia dipicu oleh berbagai faktor, dengan pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama,” ungkap Dr.Siti Nadia.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sekitar 37 persen masyarakat Indonesia tercatat kurang melakukan aktivitas fisik, sementara 96,7 persen dilaporkan kurang mengonsumsi buah dan sayur.
Kondisi ini mencerminkan pola hidup yang tidak seimbang yang, jika dibiarkan, akan berdampak jangka panjang pada kesehatan generasi masa depan.
Tren global pun menunjukkan kekhawatiran serupa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2022, sekitar 20 persen anak-anak di dunia mengalami obesitas.
Hal ini menunjukkan bahwa obesitas anak bukan hanya masalah nasional, tetapi juga menjadi krisis kesehatan global.