Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Senin, 17 November 2025 |18:40 WIB

Kemenag: Toleransi Jangan sebagai Slogan, tapi Hadir dalam Perilaku Sosial dan Kemanusiaan!
JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menegaskan toleransi tidak boleh berhenti sebagai slogan, tetapi harus hadir dalam perilaku yang menjunjung harmoni sosial dan kemanusiaan.
Menurut Abu, harmoni antaragama merupakan prasyarat penting bagi keberlanjutan kehidupan berbangsa. Ia menyampaikan bahwa sebesar apa pun potensi sumber daya manusia dan kekayaan alam yang dimiliki, tidak akan menghasilkan kemaslahatan tanpa fondasi kerukunan.
“Indonesia adalah rumah bersama. Karena itu nilai rukun, saling menghormati, dan cinta kemanusiaan harus selalu kita jaga,” ujar Abu saat menghadiri Harmony Fun Walk Lintas Agama, dikutip, Senin (17/11/2025).
Ia juga mengapresiasi kehadiran seluruh unsur lintas agama yang menunjukkan bahwa komitmen masyarakat terhadap toleransi tetap kuat dan hidup.
Abu berharap, seluruh aktivitas lintas agama ini menjadi energi positif dalam memperkuat moderasi beragama. Abu menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama dan jajaran Kemenag atas kolaborasi yang terus terbangun.
Ia mengungkapkan pentingnya kerja bersama dalam merawat semangat toleransi sebagai nilai sosial yang mengikat bangsa.
“Semoga semangat harmoni terus tumbuh dalam kehidupan berbangsa. Tugas kita bersama menjaga rukun tanpa retak,”pungkasnya.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdhani menambahkan, harmoni adalah fondasi penting dalam menjaga kemakmuran bangsa.
‘’Sehebat apa pun kualitas sumber daya manusia atau sumber daya alam yang dimiliki, semuanya tidak akan bermakna tanpa nilai persaudaraan dan saling menghormati. Harmoni adalah ruh pembangunan,” ujarnya.















































