Pemilihan warna pelampung di laut bukan sembarangan. (foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Pemilihan warna pelampung di laut bukan sembarangan. Warna oranye dan kuning yang cerah dipilih bukan hanya untuk estetika, tetapi juga berdasarkan alasan ilmiah agar pelampung mudah terlihat saat situasi darurat, memudahkan proses penyelamatan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjelaskan bahwa warna cerah dan kontras lebih mudah terlihat di laut, terutama saat kondisi cahaya minim atau jarak pandang jauh. Air laut diketahui menyerap warna gelap, seperti biru dan hijau, lebih cepat. Sementara itu, warna oranye dan kuning mampu tetap terlihat jelas meski berada dalam situasi darurat.
Dari sisi biologis, mata manusia paling sensitif terhadap panjang gelombang cahaya di spektrum kuning dan hijau. Hal ini membuat warna kuning dan oranye lebih cepat dikenali serta menarik perhatian. Kondisi tersebut sangat krusial dalam proses pencarian dan penyelamatan di perairan.
Selain itu, Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) juga merekomendasikan penggunaan warna cerah pada peralatan keselamatan, seperti pelampung dan jaket pelampung. Standar keselamatan internasional ini bertujuan untuk meningkatkan peluang seseorang ditemukan lebih cepat ketika berada dalam situasi berbahaya di laut.
Pemilihan warna cerah untuk pelampung bukanlah keputusan sembarangan. Ada sains yang melatarbelakangi, sekaligus memperkuat pentingnya keselamatan jiwa di laut. Karena itu, masyarakat diimbau untuk memastikan bahwa alat keselamatan yang digunakan selalu berwarna cerah agar mudah terdeteksi saat dibutuhkan.
(Feby Novalius)
