Kisah Warga Gaza saat Ditahan Israel, Ibaratkan Kuburan Orang Hidup

5 hours ago 3

Kisah Warga Gaza saat Ditahan Israel, Ibaratkan Kuburan Orang Hidup

Kisah Warga Gaza saat Ditahan Israel, Ibaratkan Kuburan Orang Hidup (Reuters)

GAZA - Warga Gaza, Palestina, mengungkapkan pengalamannya selama ditahan di penjara Israel. Ia mengibaratkannya sebagai kuburan bagi yang hidup. 

1. Kuburan Orang Hidup

Abu Sido mengatakan ia dipukuli dengan kejam, diborgol, ditutup matanya, dan dipaksa berlutut dalam waktu lama selama ditahan. Pergelangan tangannya tampak lecet saat bertemu dengan Reuters, yang menurutnya disebabkan belenggu tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasi detail ceritanya secara independen.

Abu Sido mengibaratkan penjara sebagai kuburan bagi mereka yang bernyawa.

"Kuburan orang hidup. Ketika saya kembali ke Gaza, rasanya seperti jiwa saya kembali ke tubuh saya. Tetapi ketika saya melihat kehancuran..., bagaimana saya bisa memulai lagi?" katanya melansir Reuters, Kamis (15/10/2025).

Saat berada di penjara, ia juga diberitahu kabar buruk dari para penjaga. Mereka mengatakan bahwa istri dan kedua anaknya telah terbunuh.

"Saya histeris," kata fotografer Palestina asal Gaza itu.

Baru setelah dibebaskan pada Senin, bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi AS antara Hamas dan Israel yang menghentikan perang selama dua tahun, ia menemukan orang-orang yang dicintainya masih hidup.

Istrinya, Hanaa Bahlul, berlari menyusuri lorong rumah keluarganya di Khan Younis dan melompat ke pelukannya. Ia memutar-mutar Hanaa di udara saat mereka berpelukan erat. Abu Sido mencium pipi anak-anaknya berulang kali, bergumam "cintaku" sambil menggendong putri dan putra yang ia pikir tak akan pernah ia temui lagi.

“Saya mendengar suaranya, saya mendengar suara anak-anak saya, saya tercengang, tak terlukiskan, mereka hidup. Saya melihat istri dan anak-anak saya hidup. Bayangkan di tengah kematian - hidup,” katanya.

Abu Sido, seorang jurnalis foto, mengatakan ia ditahan di Rumah Sakit Shifa di Jalur Gaza utara pada 18 Maret 2024.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |