Ilustrasi.
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan dukungannya terhadap kemajuan teknologi digital di Indonesia, yang membuka beragam peluang pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi di kawasan Asia Tenggara.
Meski demikian, Komdigi juga mewaspadai risiko kejahatan siber yang menyertai kemajuan teknologi ini. Oleh karena itu, peningkatan keamanan siber menjadi hal krusial yang memerlukan kerja sama regional.
"Transformasi digital dan keamanan siber harus dijalankan secara bersamaan. Keduanya saling bergantung satu sama lain," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dalam keterangan resmi.
Menurut Nezar, isu keamanan siber harus menjadi perhatian utama bagi negara-negara Asia Tenggara sebagai upaya menjaga stabilitas dan keamanan, sekaligus sebagai prasyarat keberhasilan transformasi digital.
Wamenkomdigi memaparkan tiga bidang utama dalam kerja sama regional. Pertama, memperkuat perlindungan infrastruktur kritis dan kedaulatan data. Infrastruktur teknologi adalah tulang punggung ekonomi digital yang harus diamankan dengan baik. Kedua, membangun ketahanan regional terhadap ancaman siber.
"Ancaman seperti misinformasi, disinformasi, dan serangan siber terkoordinasi tidak mengenal batas negara," tambahnya.
Ketiga, mendorong inovasi digital lokal dan kolaborasi industri. Nezar menginginkan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga penggerak inovasi.
