Ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia. (Foto: PBSI)
JAKARTA - Perjalanan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Indonesia Open 2025 terhenti di babak 32 besar. Alasannya karena mereka gagal mengalahkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran.
Nahasnya, itu menjadi kekalahan keempat Dejan/Siti dari wakil Thailand tersebut. Karenanya, usai gugur dari Indonesia Open 2025, Dejan/Siti bakal evaluasi permainan mereka, terutama ketika menghadapi Dechapol/Supissara.
1. Kesulitan Lawan Dechapol/Supissara
Dejan/Siti kalah dalam dua gim langsung dari Dechapol/Supissara dengan skor akhir 18-21, 13-21 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 4 Juni 2025 lalu. Lagi dan lagi belum bisa menaklukkan ganda campuran anyar Thailand tersebut.
Dalam tujuh turnamen yang sudah diikuti sepanjang tahun ini, empat diantaranya berjumpa dengan Dechapol/Supissara di babak pertama. Sebelumnya, Dejan/Siti kalah saat bersua di Swiss Open, Thailand Masters, dan Thailand Open.
"Sudah empat pertandingan kalahnya selalu dengan mereka dengan Thailand terus, kita belum pernah ketemu yang lain atau gimana jadi kemarin di Malaysia kita kalah sama Tiongkok terus sekarang ketemunya sama mereka lagi-lagi, jadi sekarang evaluasinya tentang pola permainan saja sih jadi belum sempat rasain lawan yang lain," kata Siti kepada wartawan sesuai pertandingan, dikutip Jumat (6/6/2025).

"Dari tujuh pertandingan (BWF World Tour Series), empat (kali) ketemu mereka, jadi tujuh (laga), tiga lawan yang lain kalah (bukan Thailand)," timpal Dejan.
2. Evaluasi Diperlukan
Lebih lanjut, Siti mengatakan masih banyak perlu dievaluasi dalam permainannya. Terutama dalam pola permainan di depan serta mengurangi kesalahan sendiri.