PANGKEP - Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui Dinas Perikanan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam lokal. Menjelang musim kemarau tahun ini, kebutuhan akan gudang penyimpanan garam kembali menjadi perhatian serius, terutama di wilayah-wilayah penghasil garam utama.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pangkep, Amril, mengungkapkan bahwa gudang garam yang ada saat ini belum cukup menampung seluruh produksi dari berbagai kecamatan. Hal ini disampaikannya saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 9 April 2025.
“Tahun lalu kita sudah membangun gudang garam di Kecamatan Labakkang. Namun, produksi garam tidak hanya datang dari sana. Kecamatan Bungoro, terutama Desa Bulu Cindea dan Bowong Cindea, juga menyumbang produksi garam dalam jumlah besar, ” ujarnya.
Menurut Amril, tanpa ketersediaan gudang yang memadai, hasil panen garam berisiko terbuang sia-sia atau mengalami penurunan kualitas. Karena itu, pihaknya mendorong percepatan pembangunan gudang tambahan untuk mengoptimalkan pengelolaan hasil tambak.
Ia menambahkan bahwa pembangunan gudang garam baru direncanakan akan dilakukan di Desa Buluh Cindea Pemilihan lokasi tersebut bukan tanpa alasan, sebab lahan untuk pembangunan sudah tersedia dan siap digunakan.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah pusat, baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun kementerian lain, agar pembangunan bisa segera direalisasikan tahun ini, ” jelasnya.
Pangkep dikenal sebagai salah satu daerah penghasil garam di Sulawesi Selatan. Potensi alam yang mendukung serta pengalaman masyarakat dalam mengelola tambak menjadi modal utama dalam pengembangan sektor ini.
Namun demikian, tantangan dalam hal infrastruktur seperti gudang dan sarana pendukung lainnya masih menjadi pekerjaan rumah. Tanpa dukungan fasilitas yang memadai, hasil produksi tidak bisa memberikan nilai tambah maksimal bagi masyarakat.
Dengan pembangunan gudang baru yang direncanakan di Desa Buluh Cindea, Dinas Perikanan berharap kesejahteraan petambak garam dapat meningkat dan Pangkep semakin diperhitungkan sebagai sentra garam berkualitas di tingkat nasional.( Herman Djide)