Menyibak Tradisi Makan Bedulang Khas Bangka Belitung, Bertabur Kuliner Tradisional Unik dan Lezat (Foto: Dimas/Okezone)
BANGKA BELITUNG - Pesona Bangka Belitung bukan sekadar hamparan batu granit kokoh yang menghiasi garis pantai di Pulau Lengkuas atau Pulau Kelayang, destinasi wisata ini juga menyimpan keunikan budaya yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi. Terkhusus bagi para pencinta kuliner.
Adalah Bedulang, sebuah praktik makan bersama di atas satu nampan besar yang disebut dulang. Kegiatan ini bukan sekadar menyantap makanan, melainkan bagian dari identitas budaya masyarakat Melayu di Bangka Belitung.
Sejarah makan bedulang dapat ditelusuri sejak masuknya budaya Melayu Islam ke Bangka dan Belitung. Tradisi ini awalnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari kehidupan komunal masyarakat pesisir.

Lambat laun, seiring dengan modernisasi, makan bedulang bergeser menjadi kegiatan seremonial yang hanya dilakukan pada acara-acara penting seperti syukuran, khitanan, pernikahan, perayaan Maulid Nabi, hingga hari besar keagamaan lainnya. Kata bedulang sendiri merujuk pada wadah besar tempat makanan disajikan, sementara mentudong adalah tudung saji khas yang digunakan untuk menutup makanan sebelum disantap.
Pelaksanaan makan bedulang sangat memperhatikan sopan santun dan struktur sosial. Biasanya, satu dulang digunakan oleh empat hingga enam orang yang duduk bersila mengelilinginya.
Orang yang paling tua dalam kelompok tersebut akan membuka mentudong sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, peserta termuda bertugas membagikan piring kepada yang lainnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita travel lainnya