Meraup Cuan dari Kemandirian Ekonomi Keluarga

5 hours ago 3

Meraup Cuan dari Kemandirian Ekonomi Keluarga

Meraup Cuan dari Kemandirian Ekonomi Keluarga (Foto: Freepik)

JAKARTA  - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya keluarga sebagai fondasi pembangunan nasional.

"Keluarga merupakan pilar utama pada pembangunan nasional sehingga pada RPJPN 2025–2045 telah dirancang berbagai program untuk mendukung ketahanan keluarga. Masing-masing narasumber hari ini memiliki aksi sendiri dalam meningkatkan ketahanan keluarga," ujar Asisten Deputi Ketahanan Keluarga dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Mustikorini Indrijatiningrum di Jakarta, Minggu (22/6/2025).

1. Data Badan Pusat Statistik 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Mustikorini menyebut bahwa pasca pandemi, angka perceraian sempat meningkat. Dari empat pernikahan, satu di antaranya berujung perceraian, yang menunjukkan lemahnya ketahanan keluarga.

"Pada saat kami monitoring di daerah, apabila dikorek, diperdalam lagi, itu terkait dengan masalah ekonomi keluarga. Untuk meningkatkan ekonomi keluarga, kami tidak bisa sendirian," tambahnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum menyoroti pentingnya peran komunitas dalam mendukung kesehatan mental keluarga. 

"Kami sangat berharap komunitas-komunitas dapat melakukan edukasi (terkait kesehatan mental) untuk bisa mendeteksi dini dari keluarga sehingga penanganannya akan lebih cepat,” jelasnya.

2. Ketahanan Ekonomi Keluarga

Mengembangkan usaha yang berdampak langsung pada ketahanan ekonomi keluarga dilakukan oleh Maryati, pemilik Toko SRC Maryati dari Kabupaten Tangerang. Dia memulai usaha sejak tahun 1992 demi membantu perekonomian keluarga sekaligus tetap hadir untuk anggota keluarganya dengan membuka toko.

"Tahun 1992 saya mulai buka toko eceran, saya menyewa kios berukuran 3 x 6 meter. Seiring waktu, saya lalu bergabung dengan SRC pada 2010. Kami ada komunitasnya dan di situ diberikan pendampingan dari SRC," tuturnya.

Maryati mengungkapkan bahwa pelatihan dari mencakup pengelolaan toko, peningkatan omzet, hingga penataan toko agar lebih rapi dan menarik. Berkat pendampingan tersebut, omzet tokonya meningkat secara konsisten, memungkinkan ketiga anaknya menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Kini, toko miliknya mempekerjakan empat karyawan.

"Sampai saat ini, SRC tetap mendampingi saya. Kami yang (pemilik) toko kelontong ini juga dilatih untuk tidak ketinggalan zaman lewat digitalisasi. Yang saya (sangat) rasakan itu dari aplikasi AYO Toko dan Pojok Bayar," tambahnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |