Meski Ekonomi Lesu, Perhelatan Fashion Parade di Mal Jakarta ini Banjir Pengunjung

8 hours ago 2

Meski Ekonomi Lesu, Perhelatan <i>Fashion Parade</i> di Mal Jakarta ini Banjir Pengunjung

Fashion Parade. (Foto: Ist)

Fashion Parade karya rancang-busana desainer Poppy Dharsono, Nieta Hidayani, Honok, Koyko, Melookmel, dan Agnes Linggar Budhisurya sukses menutup gelaran closing ceremony Ramadan Runway 2025 baru-baru ini.

Para pengunjung yang tampak telah menyemut di Grand Atrium, Ground Floor, Kota Kasablanka dua jam sebelum acara tersebut juga tak kalah antusias menyaksikan penampilan grup musik Yovie & Nuno yang turut tampil di acara tersebut.

Tak hanya anak muda, rombongan di antaranya ayah, ibu, anak, dan kakek-nenek ikut menunggu Fashion Parade tersebut. Kepadatan pengunjung tersebut jadi pemandangan unik sebab membuktikan jika gelaran fashion dapat menyodot perhatian publik. Bahkan, berkontribusi besar pada peningkatan omzet di saat ekonomi global sedang melambat, termasuk di Indonesia.

Seperti diketahui, dampak lesunya ekonomi, menurut catatan Pricewaterhouse Coopers (PWC), mengakibatkan lebih dari 50% pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan penjualan akibat tingginya biaya produksi dan rendahnya daya beli konsumen.

Penyelenggaraan Ramadan Runway 2025 sedari 19 Maret hingga 13 April di Grand Atrium, Mosaic Walk, dan Fashion Atrium Kota Kasablanka telah sukses menggandeng lebih dari 60 desainer ternama serta 75 tenant lokal, justru berkontribusi pada perputaran roda ekonomi dari ekosistem modest fashion Tanah Air.

Fashion Parade

“Dari 60 peserta pameran busana karya desainer dan UMKM lokal di Ramadan Runway 2025 berhasil mendatangkan omzet sebesar 8,162 Milyar. Meski terjadi penurunan dari tahun sebelumnya tetapi tidak signifikan,” kata Dana Duriyatna selaku Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jakarta sekaligus Ketua Penyelenggara Ramadan Runway 2025, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/4/2025).

“Apresiasi besar terhadap para pencinta fashion enthusiast dalam mendukung modest fashion lokal. Besar harapan kami di tahun depan bisa meningkat,” lanjutnya.

Gelaran kali ke-13 kolaborasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jakarta dan Kota Kasablanka tersebut sendiri mengusung tema 'Night in Egypt'.

Tema tersebut mengajak para pengunjung beroleh pengalaman berbeda merasakan indahnya suasana Mesir pada bulan ramadan di Kota Kasablanka. 

Nuansa Timur-Tengah memang terasa pada perayaan pamungkas dengan suguhan Fashion Parade, pembukaan tarian, dan ornamen mediteranian di main stage dengan jajaran pohon palem melingkar.
 
Selain fashion show, Ramadan Runway 2025 juga memberikan pengalaman berbeda, seperti workshop, kompetisi desainer dan icon, fundrising, kirab ramadan, pop market, dan exhibiton.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |