Negosiasi Tarif Impor Trump, RI Tawarkan Kerja Sama Dagang Adil dengan AS

21 hours ago 7

Negosiasi Tarif Impor Trump, RI Tawarkan Kerja Sama Dagang Adil dengan AS

Delegasi Indonesia yang sedang melakukan negosiasi tarif impor AS . (Foto: Okezone.com/freepik)

JAKARTA - Delegasi Indonesia yang sedang melakukan negosiasi tarif impor AS menargetkan kerja sama perdagangan yang adil dan berimbang antar kedua negara. Para delegasi pun melakukan berbagai pertemuan strategis dengan sejumlah otoritas utama AS, termasuk United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce, serta dijadwalkan bertemu dengan Secretary of Treasury untuk membahas penyesuaian tarif perdagangan yang berdampak pada produk ekspor Indonesia.

“Dari hasil pembicaraan, Indonesia ini merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal. Pembahasan ini guna mendiskusikan opsi-opsi yang ada terkait kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat yang kita berharap situasi daripada perdagangan yang kita kembangkan bersifat adil dan berimbang,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (18/4/2025). 

1. Penawaran Indonesia dalam Neggosiasi Tarif AS

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah menyampaikan sejumlah tawaran kepada AS, antara lain dengan meningkatkan pembelian energi, produk pertanian, dan Engineering, Procurement, Construction (EPC).

Selain itu, Indonesia turut menawarkan untuk pembelian insentif dan fasilitas bagi perusahaan AS dan Indonesia, membuka dan mengoptimalkan kerja sama mineral kritis (critical mineral), memperlancar prosedur dan proses impor untuk produk AS, dan mendorong investasi strategis dengan skema business to business.

2. RI Ajak AS Perkuat Kerja Sama di Berbagai Bidang

Indonesia juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan layanan jasa keuangan, penetapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama yang tidak akan bersaing dengan industri dalam negeri di AS, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang, serta juga menyampaikan pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga keamanan ekonomi.

“Target negosiasi yang sedang berjalan ini yang penting Indonesia mendapatkan tarif yang lebih rendah dan tarif yang diberlakukan untuk Indonesia ini seimbang dengan negara-negara lain. Untuk target lainnya tentu kita lihat sesuai dengan pembahasan daripada tim negosiasi yang mungkin akan berlangsung satu, dua, atau tiga putaran,” ujar Menko Airlangga.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |