Niat dan Tata Cara Puasa Daud Lengkap Latin dan Artinya (Freepik)
JAKARTA - Niat dan tata cara puasa Daud patut diketahui umat Islam. Puasa Daud merupakan puasa sunnah.
1. Puasa Daud
Puasa Daud dilaksanakan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Melansir NU Online, Senin (14/7/2025), menurut Dr Wahbah az-Zuhaili, para ulama sepakat puasa ini hukumnya sunnah. Artinya, dikerjakan mendapat pahala, ditinggalkan tidak berdosa (Az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Juz 3, hlm. 1640).
Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya : “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain, Rasulullah menyatakan:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud ‘alaihissalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari” (HR an-Nasa`i).
Syekh ‘Abdurra’uf al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan, keutamaan puasa ini terletak pada perjuangan menahan hawa nafsu, karena dilakukan selang-seling antara hari puasa dan hari berbuka:
لِكَوْنِهِ أَشَقَّ عَلَى النَّفْسِ بِمُصَادَفَةِ مَأْلُوفِهَا يَوْمًا وَمُفَارَقَتِهِ يَوْمًا
Artinya : “Karena puasa Dawud itu memberatkan jiwa dengan mendapati apa yang disenangi jiwa sehari, lalu sehari kemudian meninggalkannya” (lihat Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir, juz 1, hal. 171).