Penyebab Menag Nasaruddin Umar Optimistis Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 Berjalan Sukses

1 day ago 6

Penyebab Menag Nasaruddin Umar Optimistis Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 Berjalan Sukses

Menag Nasaruddin Umar optimistis ibadah haji 2025 berjalan sukses. (Foto; MCH 2025)

JEDDAH - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Nasaruddin Umar, optimistis pelaksanaan ibadah haji 2025 berjalan sukses. Ada beberapa faktor kenapa menteri 65 tahun ini yakin pelaksanaan ibadah haji termasuk puncak haji 2025 akan berjalan mulus.

1. Komunikasi Intens Antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi

Faktor pertama adanya komunikasi intens antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi. Kemarin, pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH Arab Saudi) mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Haji Umrah dan Arab Saudi serta syarikah -layanan haji Arab Saudi. Dari pertemuan itu muncul kesepakatan.

 Ramdani Bur/MCH 2025/Okezone) Menag Nasaruddin Umar saat memberi keterangan di Jeddah. (Foto: Ramdani Bur/MCH 2025/Okezone)

“Alhamdulillah berkat kerja sama kami dengan pemerintah Saudi Arabia, terutama Menteri haji dan kesehatan, banyak persoalan-persoalan yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kita berterima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang memberikan apresiasi khusus kepada jamaah haji Indonesia. Memang ada isu krusial yang mesti kita cermati dan mohon doanya, terutama mobilitas jamaah haji kita dari hotel-hotel Makkah ke Mina,” kata Menag Nasaruddin Umar kepada tim Media Center Haji 2025 yang di dalamnya terdapat Okezone di Jeddah, Jumat (30/5/2025).

“Kemarin teman-teman sudah rapat dengan delapan syarikah dan wakil Menteri Haji. Alhasil, tercapai beberapa kesepakatan. Pemerintah Saudi Arabia ingin mengintervensi langsung syarikah-syarikah. Ketika ada masalah di syarikah itu, mereka (pemerintah Arab Sudi) yang mengarahkan kepentingan kita di sini. Namun, kita harus tahu, jangan sampai kita melanggar aturan nasional mereka. Jadi sudah ada pengertian satu sama lain,” lanjutnya.

2. Pelaksanaan Skema Murur dan Tanazul

Selain adanya kesepahaman di atas, di puncak haji 2025 nanti, PPIH akan menjalankan skema murur dan tanazul. Skema murur ini mengizinkan jamaah lanjut (lanjut usia), sakit dan disabilitas untuk melintasi muzdalifah tanpa harus turun dari bus.

Sementara skema tanazul adalah, jamaah lanjut (lanjut usia), sakit dan disabilitas untuk tak perlu bermalam di Mina. Mereka nantinya menginap di hotel-hotel area jamarat.

“Orang sakit nanti kita safariwukufkan seperti tahun lalu. Kemudian ada juga Murur. Murur itu adalah perjalanan khusus yang dilalui orang-orang difabel seperti sakit, dan lanjut usia. Mereka nantinya akan melalui jalur khusus dan wajib melewati Muzdalifah,” lanjut menteri Nasaruddin.

“Ada juga yang namanya tanazul. Tanazul diberikan kepada difabel, lansia atau sakit untuk menghuni hotel di area jamarat. Lebih dekat ke jamarat ketimbang di kemah Mina. Dengan tidur di hotel, tentunya lengkap dan private ada kamar mandinya. Di luar itu, jamaah menempati kemah,” tegasnya.

Untuk makanan, seluruh jamaah tak perlu khawatir. Bagi jamaah yang menginap di tenda Mina maupun hotel sama-sama menerima menu makanan yang sama.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |