Peran Penting Perempuan Siapkan Makanan Bergizi Keluarga. (Foto: Tirachardz/Freepik)
JAKARTA – Peran perempuan dalam meningkatkan konsumsi makanan bergizi terbukti menjadi salah satu kunci dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Indonesia.
Seperti diketahui, angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5%, telah jauh turun jika dibandingkan tahun 2018 yang angkanya tercatat sebesar 30,8%.
Sementara untuk tahun 2025 ini, Pemerintah menargetnya angka stunting dapat diturunkan hingga menjadi 18% dengan berbagai upaya yang dilakukan, di antaranya intervensi gizi pada ibu hamil dan anak hingga penguatan ketahanan pangan dan gizi.
Salah satu langkah kekinian yang bisa dilakukan untuk meningkatkan gizi keluarga adalah melalui kegiatan praktik pertanian perkotaan (urban farming). Hal itu terungkap dalam diskusi “Peran Perempuan dalam Peningkatan Konsumsi Sayuran di Keluarga untuk Menurunkan Angka Stunting Indonesia” dalam rangka memperingati Hari Kartini, 21 April 2025 di Kantor Walikota Jakarta Timur.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 100 perwakilan kelompok perempuan di Jakarta dan juga sekitar 1.000 perwakilan kelompok perempuan dari seluruh Indonesia secara daring, kader-kader posyandu, penggiat urban farming, serta instansi terkait dari sektor kesehatan dan pertanian.
Seminar bertujuan untuk mengangkat peran sentral perempuan dalam keluarga—khususnya ibu rumah tangga—sebagai agen perubahan dalam peningkatan konsumsi sayuran bergizi melalui urban farming.
“Kami di Jakarta Timur telah membuktikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pemenuhan gizi keluarga melalui gerakan kelompok wanita yang mempraktikkan urban farming. Tidak hanya ketahanan pangan keluarga yang meningkat, tapi juga asupan gizi yang seimbang untuk ibu hamil dan anak-anak dapat lebih terjamin,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, dikutip Senin (21/4/2025).
Urban farming terbukti menjadi solusi praktis dan berkelanjutan untuk menyediakan sayuran segar di lingkungan rumah tangga, terutama di daerah perkotaan dengan keterbatasan lahan. Dengan memanfaatkan teknologi budidaya sederhana dan benih unggul berkualitas yang mudah ditanam, perempuan dapat menjadi ujung tombak dalam menyediakan sumber pangan sehat langsung dari pekarangan.