Petronas PHK Massal. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA - Petroliam Nasional Berhad (Petronas), perusahaan energi Malaysia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 10% tenaga kerjanya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi besar-besaran untuk menjaga daya saing dan ketahanan perusahaan di tengah transisi energi global.
Presiden dan CEO Grup Petronas, Tengku Muhammad Taufik, menjelaskan bahwa saat ini perusahaan sedang melakukan tinjauan menyeluruh atas operasional mereka. Tinjauan tersebut mencakup seluruh aspek seperti aset, proses bisnis, pengeluaran, dan sumber daya manusia.
Salah satu fokus utama dari tinjauan ini adalah penyesuaian jumlah tenaga kerja agar selaras dengan arah jangka panjang perusahaan. Penyesuaian tersebut diperkirakan akan berdampak pada sekitar 10% pegawai, dan proses pemberitahuan kepada karyawan yang terdampak akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2025.
“Kami menyadari bahwa proses ini dapat mengakibatkan penyesuaian tenaga kerja yang sulit tetapi perlu, dengan estimasi pengurangan 10% dari total tenaga kerja kami,” jelasnya.
Petronas menegaskan bahwa proses PHK ini akan dilakukan dengan cara yang transparan dan penuh rasa hormat terhadap karyawan yang terdampak. Mereka berkomitmen untuk menangani situasi ini dengan perhatian dan tanggung jawab.
Selain melakukan PHK, Petronas juga akan menghentikan sementara semua proses rekrutmen karyawan baru hingga akhir Desember 2026. Namun, pengecualian akan diberlakukan untuk posisi-posisi penting yang bersifat strategis dan mendesak, yang akan dievaluasi secara khusus.
Langkah pembekuan rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi efisiensi yang lebih besar. Perusahaan ingin memastikan bahwa seluruh operasionalnya benar-benar mendukung daya saing dan pertumbuhan jangka panjang.