
Paul Biya kembali terpilih sebagai Presiden Kamerun. (Foto: X)
JAKARTA - Presiden Kamerun, Paul Biya, penguasa tertua di dunia, berhasil memenangi masa jabatan kedelapan pada Senin (27/10/2025), menurut hasil pemilu. Hasil pemilihan ini memicu bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung oposisi yang menuduh pemilu telah dicurangi.
Para pendukung kandidat oposisi Issa Tchiroma Bakary, bersenjatakan tongkat dan batu, memblokir jalan-jalan dengan puing-puing dan membakar ban di ibu kota komersial negara Afrika Tengah tersebut, Douala.
Polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang mengenakan masker atau mencoba menutupi wajah mereka dengan pakaian. Di bagian lain kota, jalanan yang biasanya ramai dengan sepeda motor kini tampak sepi.
Biya, 92 tahun, dengan mandat baru yang dapat membuatnya tetap berkuasa hingga hampir berusia 100 tahun, mengatakan bahwa rakyat kembali menaruh kepercayaan pada kepemimpinannya dan menyampaikan kesedihan atas kekerasan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform media sosial X.
“Pikiran pertama saya tertuju kepada semua orang yang telah kehilangan nyawa secara tidak perlu, serta keluarga mereka, akibat kekerasan pascapemilu,” kata Biya, sebagaimana dilansir Reuters. Pemerintah telah menolak tuduhan oposisi atas pelanggaran yang terjadi.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya















































