Rayu Trump, Bahlil Sebut RI Akan Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS

1 week ago 7

Rayu Trump, Bahlil Sebut RI Akan Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS

Rayu Trump, Bahlil Sebut RI Akan Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah tengah menghitung kemungkinan meningkatkan impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat (AS).

“Ini (minyak dan LPG) yang sedang kami kaji untuk kemudian dijadikan salah satu komoditas yang kita beli dari Amerika Serikat,” ucap Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

1. Alasan Tingkatkan Impor Minyak dan LPG dari AS

Rencana untuk menggenjot impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat bertujuan untuk menyetarakan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

Mengutip BPS, Bahlil menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat surplus 14–15 miliar dolar AS atau sekitar Rp237,06 triliun–Rp253,99 triliun (kurs Rp16.933 per dolar AS).

Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, maka Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Bahlil untuk melihat potensi apa saja yang bisa dibeli dari Amerika Serikat.

Langkah ini merupakan salah satu bentuk negosiasi yang akan ditawarkan ke Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

Bahlil menyampaikan bahwa memang 54 persen dari keseluruhan impor LPG di Indonesia berasal dari Amerika Serikat. Selain itu, Indonesia juga mengimpor minyak dalam jumlah besar.

2. Kajian Pemerintah Tambah Volume Impor Migas

Kajian yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah meliputi nilai keekonomian ihwal penambahan volume impor migas dari Amerika Serikat.

“Logikanya, seharusnya lebih mahal (impor dari AS) karena transportasinya. Tapi, buktinya harga LPG dari Amerika Serikat sama dengan dari Timur Tengah. Jadi, saya pikir semua ada cara untuk menghitung,” kata dia.

Lebih lanjut, meski Indonesia berencana untuk menggenjot impor minyak dan gas dari Amerika Serikat, Bahlil menyampaikan tidak ada rencana bagi pemerintah untuk menghentikan impor migas dari Singapura, Afrika, maupun Timur Tengah.

“Tidak disetop, volumenya yang mungkin dikurangi,” ujar dia.

Dengan demikian, penambahan impor minyak dan gas dari Amerika Serikat bersifat alih impor, bukan penambahan volume impor secara keseluruhan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |