Roy Marten Makin Religius di Usia Senja: Waktu Saya Tidak Banyak Lagi (Foto: IG Roy Marten)
JAKARTA - Roy Marten mengungkap alasan di balik sikapnya yang semakin religius di usia 73 tahun. Menyadari usianya tak lagi muda, Roy mengaku kini lebih sering merenungi kematian dan mempersiapkan diri untuk 'pulang' kepada Sang Pencipta.
Baginya, ini waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Roy Marten ingin menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk dunia selanjutnya.
“Kalau mendekatkan diri kepada Tuhan ya memang harus, karena waktu saya sudah tidak banyak lagi. Setiap orang, ketika menua, pasti akan mulai memikirkan jalan pulangnya,” ungkap Roy Marten saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5/2025).

Ayah dari Gading Marten itu menyebut perenungan seperti ini menjadi hal yang wajar seiring bertambahnya usia. Di tengah kesibukannya, ia pun sering meluangkan waktu untuk berkebun. Aktivitas sederhana ini ternyata menjadi sarana refleksi diri yang bermakna baginya.
Lewat unggahan di media sosial, Roy kerap membagikan momen ketika ia bercocok tanam dan menikmati suasana alam. Menurutnya, berkebun bukan hanya kegiatan fisik, tetapi juga cara untuk kembali mengenang masa kecilnya di kampung.
“Dari kecil saya tinggal di kampung. Saya ini orang kampung. Jadi ketika sudah tua, ya rasanya ingin kembali ke masa itu. Berkebun, melihat sawah, itu bikin bahagia,” tuturnya.
Kini, kebahagiaan terbesar Roy Marten bukan lagi kemewahan atau popularitas, melainkan hal-hal sederhana seperti berkumpul bersama keluarga. Momen kebersamaan bersama anak-anak dan cucu menjadi sesuatu yang sangat berharga.
“Ketika tua seperti saya, ternyata kebahagiaan itu dekat—dekat dengan keluarga. Kumpul bareng anak, cucu, melihat mereka bercanda, melihat perjuangan dan keberhasilan mereka. Semua itu harus kita cintai sepenuh hati agar ada pertolongan dari Tuhan,” lanjut Roy.